Tantangan zaman yang menghadapi bangsa kita sekarang banyak berkaitan dengan masalah sosial-politik, terutama apabila kita mendengar kata politik akan terbesit di benak kita kata "keadilan". Dengan beragam banyaknya kondisi keadilan di Indonesiabaik di setiap daerah ataupun di pusat, pastinya kita sudah mulai menyimpulkan bahwa keadilan kini sudah tidak pada tempatnya lagi. Intinya sudah keluar di luar jalur hukum.
Sebagai mahasiswa tentunya kita sudah dibekali pengetahuan sejak dini, dan tentunya akan memiliki wawasan yang lebih luas tentang politik. Maka dari itu apapun bentuk ilmu pengetahuan baik umum maupun khusus, kita harus menerimanya dan mampu mengamalkannya.
Indonesia sendiri merupakan negara hukum yang berdasarkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, itulah cita-cita para founding fother bangsa ini. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sadar akan hukum dan menjadikan hukum sebagai sesuatu yang harus ditegakkan. Keadilan Hukum di Indonesia harus ditagakkan oleh penegak hukum di Indonesia demi memberikan rasa keadilan bagi masyarakatnya. Sebab, pada saat ini penegak hukum lebih mengutamakan kepastian hukum.
Negara harus mengubah politik hukum. Tegakkan keadilan, kepastian, baru kemanfaatan. Tetapi sekarang terbalik, kepastian dulu baru keadilan. Jadinya masyarakat tidak mendapatkan keadilan sebenarnya. Selama ini penegak hukum di Indonesia banyak yang lebih mengutamakan kepastian hukum dibandingkan keadilan. Hal itu berdampak pada banyak bermunculan kasus yang menggambarkan keadilan substansial yang telah terlepas dari hukum, seperi contoh kasus pencurian penebangan dua batang bambu di Magelang. Kasus tersebut merupakan kasus ringan yang tidak berpihak pada keadilan masyarakat. Karena keadilan tidak ditegakkan, kasus seperti itu dihukum dengan kurungan waktu berapa bulan dan bahkan tahun. Masyarakat sangat berharap, penegakkan keadilan akan lebih sesuai dengan kemauan masyarakat, bukan yang tertulis di undang-undang.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Cita - cita adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkannya. Mungkin saat kita mendengar kata-kata itu pasti yang terlintas dalam benak kita adalah suatu gambaran masa depan yang akan diraih suatu saat nanti. Bagi saya, cita-cita tidak ada batasnya, setiap orang berhak memilikinya.
Dulu, sewaktu masih kecil dan mulai mengenal kata cita-cita yang terucap dari bibir hanya "dokter" "guru" "pilot". Namun sekarang seiring beranjak dewasa dan semakin kuat niat pencarian jati diri kita, pola dan cara berpikir kita mengenai sebuah cita-cita semakin nyata. Hanya diri kita sendiri yang dapat mengarahkan itu semua.
Menjadi mahasiswa psikologi, sewaktu masih kecil tidak pernah terfikir belajar psikologi. Kalau bahs cita-cita, dulu selalu ingin jadi dokter. Kayanya mulia sekali, menolong dan merawat orang lain. Cita-cita itupun sirna setelah dirasa ngga punya kemampuan di pelajaran IPA, dan ngga tahan sama bau obat.
Masuk jurusan psikologi ini berawal dari liat kak Seto muncul di televisi, dan saat liat anak jalanan, anak yang terlibat kriminal, rasanya sedih melihat mereka. Setelah kuliah 4 tahun ( insyaalah ) aku berjanji akan mengabdikan diriku menjadi seorang psikologi. Oleh karena itu diperlukan usaha yang maksimal.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup merupakan sebuah jalan yang akan ditentukan kelak oleh diri manusia itu sendiri. Manusia memiliki pandangan hidup sesuai dengan pengalaman yang pernah dia jalani dan tempat hidupnya. Pandangan tersebut seringkali dipengaruhi oleh oranglain yang emnurut pandangan kita baik, maka secara langsung atau tidak langsung kita menjadikannya pegangan atau pedoman untuk menghadapi situasi tertentu. Dalam proses tersebut manusia akan terus menguji hasil pemikirannya sampai bisa diuji kebenarannya.
Saya pun sebagai manusia memiliki pandangan hidup tersendiri. Pandangan yang berasal dari segala sesuatu yang saya alami dan saya percayai kebenarannya. Adapun pandangan hidup yang saya pegang teguh saat ini, yaitu pandangan hidup berasal dari agama, karena agama mengajarkan nilai-nilai kebaikan. Agama mengajarkan pandangan hidup bahwa semua orang mendapatkan kebaikan dan wajib menjalani hidup dengan melakukan perbuatan baik.
Nahdah Salsabila
15516289
1PA-01
Dina Kusuma Astuti