Jumat, 09 Juni 2017

Dampak Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap kehidupan manusia dilihat dari sudut pandang psikologi

Pada masa kontemporer ini, seperti yang kita ketahui, teknologi kini telah merembes dalam kehidupan. Kebanyakan manusia bahkan dari kalangan atas hingga menengah ke bawah sekali pun. Dimana upaya tersebut merupakan cara atau jalan di dalam mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat martabat manusia. Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan ilmu pengetahuan alam dan teknologi dalam rangka untuk mengolah sumber daya alam yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dimana dalam pengembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi harus didasarkan terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab,agar semua masyarakat mengecam ilmu pengetahuan alam dan teknologi secara merata. Begitu juga diharapkan sumber daya alam nya bisa lebih baik lagi, apalagi banyak kemudahan yang kita dapatkan.
Namun, berbanding terbalik dengan realita yang ada karena semakin canggih perkembangan teknologi,telah membuat masyarakat menjadi malas yang disebabkan oleh kemudahan-kemudahan yang ada tersebut. Disatu sisi telah terjadi perkembangan yang sangat baik sekali di aspek telekomunikasi,namun pelaksanaan pembangunan ilmu pengetahuan alam dan teknologi masih belum merata. Masih banyak masyarakat kurang mampu yang putus harapannya untuk mendapatkan pengetahuan dan teknologi tersebut. Hal itu dikarenakan tingginya biaya pendidikan yang harus mereka tanggung. Maka dari itu, pemerintah perlu menyikapi dan menanggapi masalah-masalah tersebut, agar peranan ilmu pengetahuan alam dan teknologi dapat bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang ada. Kalaupun teknologi mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena iptek tidak pernah bisa menjadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah manusia.
Ilmu alam (Bahasa Inggris: natural science; atau ilmu pengetahuan alam) adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum berlaku kapan pun dimana pun.1

Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. “Real Science is both product and process, inseparably Joint” (Agus. S. 2003: 11)

Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.

Ilmu alam mempelajari aspek-aspek fisik & nonmanusia tentang bumi dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu sosial, humaniora, teologi, dan seni.

Matematika tidak dianggap sebagai ilmu alam, akan tetapi digunakan sebagai penyedia alat/perangkat dan kerangka kerja yang digunakan dalam ilmu-ilmu alam. Istilah ilmu alam juga digunakan untuk mengenali “ilmu” sebagai disiplin yang mengikuti metode ilmiah, berbeda dengan filsafat alam. Di sekolah, ilmu alam dipelajari secara umum di mata pelajaran ilmu pengetahuan alam(biasa disingkat IPA).

Tingkat kepastian ilmu alam relatif tinggi mengingat obyeknya yang kongkrit, karena hal ini ilmu alam lazim juga disebut ilmu pasti.2

Di samping penggunaan secara tradisional di atas, saat ini istilah “ilmu alam” kadang digunakan mendekati arti yang lebih cocok dalam pengertian sehari-hari. Dari sudut ini, “ilmu alam” dapat menjadi arti alternatif bagi biologi terlibat dalam proses-proses biologis, dan dibedakan dari ilmu fisik (terkait dengan hukum-hukum fisika dan kimia yang mendasari alam semesta).

DAMPAK ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Abraham Harold Maslow berpendapat, bahwa manusia adalah makhluk yan memiliki berbagai kebutuhan yang digambarkan sebagai piramida.

Menurut Maslow setiap individu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tersusun secara hirarkhi dari tingkat yang paling mendasar sampai pada tingkatan yang paling tinggi. Setiap kali kebutuhan pada tingkatan paling rendah telah terpenuhi maka akan muncul kebutuhan lain yang lebih tinggi. Pada tingkat yang paling bawah dicantumkan berbagai kebutuhan dasar yang bersifat biologis, kemudian pada tingkatan yang lebih tinggi dicantumkan berbagai kebutuhan dasar yang bersifat sosial. Pada tingkatan yang paling tinggi dicantumkan kebutuhan untuk mengaktualisasi diri.

Ada lima bentuk asumsi dasar teori maslow sebagai yang disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting sebagai berikut:

Kebutuhan Fisiologis (physiological needs)

Manifestasi kebutuhan ini terlihat dalam tiga hal pokok, sandang/pakaian, pangan/makan, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.

Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan (safety needs)

Yaitu kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan rasa aman yang mencakup antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional seperti ancaman-ancaman dari luar yang mungkin terjadi yang berasal dari ancaman orang lain.

Kebutuhan sosial (social needs)

Yaitu kebutuhan akan kasih sayang dan bersahabat (kerjasama) dalam kelompok kerja atau antar kelompok. Ditandai dengan keinginan seseorang menjadi bagian atau anggota dari kelompok tertentu, keinginan untuk menjalin hubungan dengan orang lain, dan keinginan membantu orang lain.

Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.

Kebutuhan pengakuan (esteem needs)

Yaitu kebutuhan yang berkaitan tidak hanya menjadi bagian dari orang lain (masyarakat), tetapi lebih jauh dari itu, yaitu diakui/dihormati/dihargai orang lain karena kemampuannya atau kekuatannya. Kebutuhan ini ditandai dengan penciptaan simbol-simbol, yang dengan simbol itu kehidupannya dirasa lebih berharga. Dengan simbol-simbol seperti merek sepatu, merek jam dan lainnya merasa bahwa statusnya meningkat dan dirinya sendiri disegani dan dihormati orang.

Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs)

Kebutuhan aktualisasi diri yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan aktualisasi/penyaluran diri dalam arti kemampuan/minat/potensi diri dalam bentuk nyata dalam kehidupannya merupakan kebutuhan tingkat tertinggi dari teori Maslow, seperti ikut seminar, loka karya yang sebenarnya keikut sertaannya itu bukan didorong oleh ingin dapat pekerjaan, tetapi sesuatu yang berasal dari dorongan ingin memperlihatkan bahwa ia ingin mengembangkan kapasitas prestasinya yang optimal.3 Adapun ikut andil ilmu pengetahuan alam dan kehidupan manusia terhadap kehidupan manusia diantaranya:

Peran terhadap Pangan (Makanan)

Dampak yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan alam dan teknologi ada yang positif da nada juga yang negatif. Dampak yang positif antara lain adalah:

Ditemukannya bibit unggul yang dalam waktu singkat dapat diproduksi berlipat ganda.

Digunakannya mekanisasi pertanian untuk memungut hasil produksi sehingga hasilnya lebih besar bila dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia.

Ditemukannya cara pemupukan yang tepat serta digunakannya bakteri yang sanggup memperkuat akar tanaman dengan mengambil zat hara yang lebih baik sehingga hasilnya bertambah banyak.

Digunakannya bioteknologi (misalnya hormone tumbuhan), untuk merangsang tumbuhnya daun bunga, dan buah, sehingga tumbuh banyak.4

Dampak negatif dari kemajuan teknologi tersebut antara lain yaitu pemakaian pestisida yang ternyata tidak hanya dapat memberantas hama tanaman, tetapi juga dapat membunuh hewan ternak, dapat meracuni hasil panen, dan bahkan meracuni manusia sendiri.

Setiap penggunaan teknologi maju selalu disertai adanya dampak negatif. Oleh karena itu, kesadaran dan tanggung jawab kita dituntut lebih tinggi agar efek negatif dari kemajuan ilmu pengetahuan alam dan teknologi dapat ditekan sampai sekecil mungkin.

Peran terhadap Sandang (pakaian)

Dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan alam dan teknologi pada sandang ada yang positif da nada pula yang negatif. Adapun dampak positifnya antara lain:

Menolong manusia dalam pengadaan sandang dengan adanya mesin tekstil sehingga mempercepat proses pembuatan pakaian.

Telah ditemukannya serat sistesis, baik yang membuat dari pokok-pokok kayu yang diproses secara kimiawi menjadi benang (rayon) maupun dari bahan galian seperti hasil sulingan batubara dan minyak bumi yang dapat diproses menjadi serat-serat sintesis, seperti polyester, polipropelin, polietelin, dan lain-lain.

Dengan kemajuan teknologi, kita tidak perlu menunggu terlalu lama hasil serat tanaman kapas, karena dengan sistesis, pembuatan tekstil dapat dilakukan secara besar-besaran dalam waktu yang singkat.5

Adapun dampak negatifnya sebagai berikut:

Bahan-bahan yang berupa polimer sistesis yang dalam bahasa sehari-hari dinamakan plastic, kalau menjadi sampah tidak dapat dihancurkan oleh bakteri-bakteri pembusuk.

Sampah plastic kalau dibakar akan menyebabkan penipisan lapisan ozon. Namun jika tidak dibakar, dapat mencemarkan tanah sehingga mengurangi kesuburan tanah.6



Peran terhadap Papan (Tempat Tinggal)

Manusia memiliki kemampuan untuk berinovasi dan berkembang, Allah mengaruniai manusia dengan keunggulan berupa akal dan budi. Dengan akal inilah manusia dapat menyempurnakan rumah tempat tinggalnya dari gua-gua alami ke pohon-pohon, kemudian berkembang lagi menjadi rumah di atas tiang-tiang penyangga, dan lebih maju lagi sekarang kita dapat membuat bangunan rumah dari tembok dengan penuh kenyamanan dan kemegahan.7

Dengan menerapkan teknologi maju, manusia mampu membangun rumah dan gedung-gedung pencakar langit. Orang tidak lagi menggunakan tangga, tetapi cukup dengan menekan tombol dan dalam beberapa detik saja orang sudah sampai di lantai yang dituju.

Adapun dampak negatif ilmu pengetahuan alam dan teknologi terhadap papan (tempat tinggal) antara lain:

Dengan peralatan modern, orang dengan sangat mudah membabat hutan untuk pembabatan rumah, gedung, dan sebagainya, atau untuk perabotan yang lain. Akibatnya hutan menjadi gundul dan jika hutan menjadi banjir, erosi, pendangkalan sungai, kematian sumber air, hilangnya kesuburan tanah, dan pada akhirnya menyengsarakan manusia sendiri.

Dengan diterapkannya teknologi modern, tenaga manusia banyak yang tidak terpakai, sehingga banyak terjadi pengangguran. Sebagai akibat dari pengangguran ini, timbul kejahatan dimana-mana.

Teori-Teori Pembentukan Bumi

1.Teori Kabut Nebula
Salah satu teori yang mengemukakan proses terbentuknya bumi adalah Teori Kabut (Nebula). Teori ini dicetuskan oleh Immanuel Kant pada tahun 1755 dan Piere De Laplace pada tahun 1796. Teori ini mengemukakan bahwa bumi ini terbentuk dari gas. Gas-gas ini awalnya memang sudah tersedia di alam raya, yang kemudian berkumpul membentuk kabut. Karena gas-gas tersebut masing-masing memiliki daya tarik yang sama-sama besar, oleh karena itu gas-gas tersebut membentuk kumpulan kabut yang sama-sama besar dan terlempar ke arah khatulistiwa membentuk planet-planet termasuk bumi.
2. Teori Planetesimal
Teori yang kedua yaitu teori planetisimal. Teori ini dikemukakan oleh Forest Ray Moulton dan Thomas C. Chamberlain yang merupakan seorang pakar astronomi. Teori ini dikemukakan pada abad ke 20. Inti dari teori ini, bumi dan planet-planet lainnya terbentuk dari gas yang terlempar dari bagian tepi matahari, yang kemudian menjadi dingin dan padat.
3. Teori Pasang Surut Gas (Tidal)
Teori pasang surut gas dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918. Teori ini berawal dari kisah ketika matahari masih berbentuk gas. Bagaimana kemudian bumi bisa terbentuk seperti sekarang?  Menurut teori ini, saat matahari masih berwujud gas tersebut, sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak yang cukup dekat, sehingga terjadi pasang surut gas di matahari.
4. Teori Bintang Kembar
Seorang ahli astronomi bernama R.A Lyttleton, mengemukakan bahwa galaksi dan seluruh isinya, termasuk bumi berasal dari kombinasi bintang kembar. Kemudian salah satu dari bintang kembar itu pun meledak.
Nah, bintang yang meledak itu, akhirnya membentuk planet-planet, yang pada akhirnya mengelilingi bintang yang tidak meledak. Kalian tahu apa nama bintang yang tidak meledak itu? Bintang itu bernama matahari.
5. Teori Big bang
Teori yang terakhir adalah teori big bang. Teori ini mengungkapkan bahwa bumi terbentuk mulai dari puluhan milyar tahun yang lalu. Wow! sudah sangat lama sekali ya!
Awalnya, bumi terbentuk dari gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Kemudian pada akhirnya gumpalan kabut itu meledak, mendingin dan memadat membentuk planet-planet.

Sabtu, 15 April 2017

Manfaat matematika dan ilmu alamiah dasar untuk psikologi serta perbedaan ipa klasik dan modern


Sebelum mengetahui dan membahas tujuan dan manfaat Ilmu Alamiah Dasar, hendaknya mengetahui apa dan bagaimana Ilmu Alamiah Dasar tersebut. Ilmu Alam disebut juga Ilmu Pengetahuan Alam, Natural Science, Science, ataupun Sains. Ilmu Alamiah Dasar merupakan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar yang ada di dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi. Namun, Ilmu Alamiah Dasar bukanlah suatu disiplin ilmu.
Ilmu Alamiah Dasar ditujukan untuk mahasiswa-mahasiswa yang belajar di bidang sosial budaya, agar mahasiswa memiliki pandangan yang lebih luas dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), mampu mendekati persoalan tentang pengetahuan alam dengan penalaran yang lebih bersifat komprehensif, memperoleh dan memahami pengetahuan yang ada dan termasuk ke dalam bidang Pengetahuan Alam dan Teknologi. Ilmu Dasar terdiri dari Matematika, Fisika, Kimia dan ilmu lain yang memanfaatkan hukum Matematika, Fisika, dan Kimia, seperti environmental sciences, life sciences, ataupun behavioral sciences. Sedangkan teknologi mencakup sains, rekayasa (engineering) dan manajemen.
Sains bertujuan untuk eksplorasi ke alam materi berdasarkan observasi, yang bertujuan untuk mencari hubungan antara fenomena yang diamati dan yang bersifat menerangkan, dan harus dapat menguji diri. Pendidikan Sains mendasarkan pikirannya pada observasi tangan pertama atau disebut juga first hand observation. Pendidikan ini membangun dua logika, yaitu logika induktif dan logika deduktif. Logika induktif adalah logika yang digunakan untuk menemukan sesuatu. Sedangkan logika deduktif adalah logika dari yang ditemukan. Pendidikan Teknik adalah pendidikan yang menerjemahkan pikiran keterampilan tangan untuk berbuat dan dari keterampilan tangan ke pikiran.
Pengetahuan diperoleh dari penalaran. Penalaran ada dua macam yaitu penalaran deduktif dan penalaran induktif. Penalaran deduktif adalah penalaran yang mempunyai cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum untuk menarik suatu kesimpulan yang bersifat khusus. Penalaran deduktif menggunakan pola pikir silogisme. Sedangkan penalaran induktif adalah penalaran yang mempunyai cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat khusus untuk menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum. Penalaran induktif ini, terkait dengan pengetahuan yang bersifat empiris.
Cara memperoleh pengetahuan menggunakan dua metode, yaitu metode non- ilmiah dan metode ilmiah. Metode ilmiah didasarkan pada prasangka, intuisi, dan trial and error. Prasangka didasarkan pada anggapan benar, dan kesimpulannya berdasarkan perasaan. Intuisi didasarkan pada pendapat dari pengetahuan terdahulu, melalui suatu proses yang tidak disadari, tidak analitits, dan tidak berdasarkan pola pikir tertentu. Sedangkan trial and error adalah proses mencoba-coba lalu salah, coba lagi, secara berulang-ulang sampai didapat kebenaran. Metode non-ilmiah ini, menghasilkan suatu pengetahuan non-ilmiah.
Lawan dari pengetahuan non-ilmiah adalah pengetahuan ilmiah. Pengetahuan ilmiah adalah hasil dari metode ilmiah. Pengetahuan ilmiah memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu objektif, metodik, sistematik, dan universal. Objektif adalah sesuai dengan objeknya, dapat dibuktikan dengan hasil-hasil dari pengindraan, dan datanya yang bersifat empiris. Metodik maksudnya dengan menggunakan cara-cara atau metode-metode tertentu secara teratur dan terkontrol. Sistematik yaitu tersusun dalam suatu rangkaian system yang saling berkaitan dan saling menjelaskan sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Sedangkan universal artinya berlaku secara umum yaitu dengan eksperimentasi yang sama maka akan diperoleh hasil yang sama pula (konsisten).
Pengetahuan ilmiah dihasilkan dari serangkaian metode ilmiah. Metode ilmiah ini merupakan cara yang logis untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Metode ilmiah  menggabungkan cara berpikir deduktif dan induktif yang menghasilkan pengetahuan yang bersifat rasional dan teruji. Karena metode ilmiah bersifat logis dan rasional, maka metode ilmiah mempunyai kriteria dan langkah-langkah tersendiri.
Kriteria metode ilmiah adalah berdasarkan fakta-fakta, sehingga bebas dari prasangka, menggunakan prinsip-prinsip analisa, menggunakan hipotesis, menggunakan ukuran objektif, dan menggunakan teknik kuantitatif. Sedangkan langkah-langkah operasional dalam metode ilmiah yaitu menentukan masalah, merumuskan kerangka masalah, mengajukan hipotesis, melakukan deduksi dari hipotesis, menguji hipotesis, dan menerima hipotesis menjadi sebuah teori atau pengetahuan.
Berdasarkan penjelasan tentang metode ilmiah di atas, diketahui bahwa metode ilmiah bersifat akurat karena berdasar atas fakta dan sebelum diterima menjadi sebuah teori dilakukan pengujian terlebih dahulu. Oleh karena itu, metode ilmiah memiliki beberapa keunggulan yaitu dapat menghasilkan ilmu pengetahuan yang bersifat objektif, metodik, sistematis, dan universal. Selain itu, metode ilmiah juga dapat membimbing pada sikap ilmiah yang terpuji, antara lain cinta akan kebenaran yang objektif sehingga dapat bersikap adil, sadar bahwa kebenaran ilmu tidak absolut, tidak percaya akan hal-hal yang bersifat tahayul ataupun untung-untungan, memiliki rasa ingin tahu akan lebih banyak hal, tidak berpikir secara prasangka saja, tetapi berpikir secara terbuka atau objektif dan toleran, tidak mudah percaya pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti nyata, dan menumbuhkan sikap optimis, teliti, dan berani untuk membuat suatu pernyataan yang memiliki kebenaran menurut keyakinan ilmu.
Walaupun memiliki sejumlah keunggulan, metode ilmiah juga memiliki keterbatasan, antara lain data yang digunakan untuk mengambil kesimpulan ilmiah berasal dari pengamatan, panca indera mempunyai keterbatasan kemampuan dalam menangkap suatu fakta. Sehingga akibatnya, kesimpulan dapat berubah dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Terlepas dari hal itu, sebenarnya kebenaran ilmu pengetahuan bersifat relatif dan tentatif.
Berdasarkan penjelasan tentang ilmu pengetahuan di atas, maka sebenarnya sudah sangat jelas bagaimana tujuan dan manfaat ilmu alamiah dasar bagi psikologi. Karena ilmu alamiah dasar menunjang kecakapan mahasiswa psikologi. Sudah dijelaskan bahwa Ilmu Alamiah Dasar ditujukan untuk mahasiswa-mahasiswa yang belajar di bidang sosial budaya, agar mahasiswa memiliki pandangan yang lebih luas dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), mampu mendekati persoalan tentang pengetahuan alam dengan penalaran yang lebih bersifat komprehensif, memperoleh dan memahami pengetahuan yang ada dan termasuk ke dalam bidang Pengetahuan Alam dan Teknologi. Mengingat bahwa psikologi adalah ilmu sosial, maka mahasiswa-mahasiswa psikologi penting untuk mempelajari Ilmu Alamiah Dasar agar manfaat-manfaat yang dihasilkan dapat menunjang kecakapan mahasiswa-mahasiswa psikologi ketika menuju jenjang yang lebih tinggi, contohnya dalam menulis skripsi, meneruskan perkuliahan ke jenjang magister, ataupun nanti ketika sudah menjadi seorang psikolog.
Selain itu, dijelaskan bahwa Sains bertujuan untuk eksplorasi ke alam materi berdasarkan observasi. Oleh karena itu, dengan mempelajari sains atau ilmu alam diharapkan mahasiswa-mahasiswa psikologi mencari hubungan antara fenomena yang diamati dan yang bersifat menerangkan, dan harus dapat menguji diri. Hal itu digunakan dalam menyelesaikan suatu masalah (problem solving).
Pendidikan ini membangun dua logika, yaitu logika induktif dan logika deduktif. Logika induktif adalah logika yang digunakan untuk menemukan sesuatu. Sedangkan logika deduktif adalah logika dari yang ditemukan. Mempelajari Ilmu Alamiah Dasar diharapkan mahasiswa psikologi dapat membangun logika berpikirnya kelak. Sehingga ketika menyelesaikan masalah (problem solving) tidak hanya berdasarkan teori ataupun prasangka semata, namun juga dibantu dengan logika sehingga semakin mempermudah.
Tidak dipungkiri pula bahwa dalam psikolog juga dibutuhkan penalaran untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari suatu permasalahan. Oleh karena itu, dengan mempelajari Ilmu Alamiah Dasar, diharapkan mahasiswa psikologi dapat melakukan penalaran dengan baik. Baik itu penalaran induktif maupun penalaran deduktif, sehingga bisa menunjang karir dan kecakapannya.
Selain itu, ketika seorang psikolog ingin menyimpulkan atau menemukan sebuah teori baru, maka ia dapat menggunakan manfaat mempelajari ilmu alamiah dasar yaitu dengan menggunakan metode ilmiah ataupun non ilmiah yang juga dibutuhkan penalaran, logika, dan langkah-langkah yang didapat dari Ilmu Alamiah Dasar.  Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa psikologi untuk mempelajari Ilmu Alamiah Dasar, supaya dapat memenuhi criteria sebagai psikolog yang baik nantinya, dapat semakin menunjang kecakapannya baik dalam menangani masalah (problem solving), dalam menemuka suatu pengetahuan, ataupun dalam berpikir, berlogika, dan bernalar yang baik.


PERBEDAAN IPA KLASIK DENGAN IPA MODERN

IPA Klasik
Bila ditinjau dari pengertian klasik itu sendiri, maka dapat diartikan bahwa yang klasik umumnya bersifat tradisional berdasarkan pengalaman, kebiasaan, atau naluri semata. Meskipun ada kreasi, namun merupakan tiruan dari keadaan alam sekitar.
Ciri-ciri IPA klasik adalah sebagai berikut :
a.Lebih mendahulukan eksperimen dari teori.
b. Mendeskripsikan gejala-gejala alam.
c. Penekanannya secara kualitatif sehingga hasil yangditunjukan kuantitatif.
Pakar fisika membedakan antara Fisika Klasik dan Fisika Modern. Fisika Klasik atau fisika terbatas mempelajari komponen materi dan interaksi antara komponen dengan perkembangan pengamatan.
a. Dinikmati langsung gerakan benda dalam mekanika.
b. Penglihatan dengan teori cahaya
c. Pendengaran dengan suara.
d. Indera rasa termodinamika.
e. Listrik magnet.
Dari sisi perkembangan pengetahuan tentang penjumlahan vektor yang dipakai dalamcomputed tomografi (CT) atau penampang lintang tubuh dengan sinar X,m magnetic resonance imaging (MRI) untuk deteksi tumor. Di samping itu, juga teori momentum linear (p= mv) yang selanjutnya dikembangkan dalam sistem terisolasi, muncul hukum kekekalan momentum maupun kekekalan energi. Listrik maupun magnet ditemukan dan berkembang dengan adanya potensial dan energi potensial serta gaya energi listrik induksi.
Contoh IPA klasik secara umum, pembuatan gula kelapa merupakan proses fisika bersama-sama kimia yang telah tinggi tingkatannya, juga pembuatan terasi, ikan asin, rendang, dan telor asin adalah merupakan karya IPA klasik. Petani pembuat / pengrajin sama sekali tidak mengetahui proses yang terjadi dalam mewujudkan karyanya. Demikian pula segala kegiatan yang merupakan larangan berdasarkan kepercayaan. Dengan kata lain, dianggap tabu atau pamili adalah merupakan usaha untuk mempertahankan keseimbangan lingkungan, sebagai contoh tokek tidak boleh dibunuh, ikan disuatu tempat yang angker tidak boleh dimakan. Mereka tidak melakukan penelitian dan pengujian, namun hanya berdasarkan pengalaman dari nenek moyangnya.

IPA Modern
IPA modern diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah disertai pengujian berulang kali sehingga diperoleh ilmu yang mantap, baik untuk terapan atau ilmu murni. Pada IPA modern proses metode keilmuannya lebih menekankan teori dari pada eksperimen/praktek.
Ciri-ciri IPA modern adalah sebagai berikut :
a.Hukum sebab akibat memberikan kepastian mutlak.
b. Mendekati kebenaran mutlak dari gejala yang dipermasalahkan
Contoh IPA modern yaitu sebagai berikut; proses canning, pengalengan ikan, buah-buahan, dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fisika, biologi, kimia, biokimia, dan sebagainya merupakan hasil perkembangan IPA yang telah dinikmati oleh manusia. Fisika modern merintis dimulainya IPA modern yang dikaitkan dengan diketemukannya teori relativitas dan kuantum yang menggambarkan sifat atom, inti, dan partikel lain molekul zat padat. Sebagai contoh, teknologi nuklir merupakan teknologi modern yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, trasnportasi, angkatan bersenjata, dan berbagai penelitian yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang lain.
Dalam kaitannya dengan alam lingkungan, untuk menciptakan suasana bersih timbul pemikiran pemanfaatan sampah sisa organisme, seperti jerami, sisa tanam-tanaman lain, dan kotoran hewan diproses dengan bantuan bakteri dalam kondisi tertentu sehingga menghasilkan gas-gas yang ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar. Proses di atas sering disebut sebagai energii biogas.
Dengan demikian penggolongan IPA klasik dan IPA modern sama sekali bukan berkaitan dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu.  Penggolongan ini lebih mengacu kepada konsepsi yaitu cara berpikir, cara memandang, dan cara menganalisis suatu fenomena alam.  Perkembangan ilmu yang sangat besar akhir-akhir ini sangat ditunjang oleh perkembangan ilmu maupun perangkat computer yang semakin cepat dan canggih.
Metode Ilmiah IPA Klasik dan IPA Modern
Untuk melakukan sebuah penelitian, dibutuhkan landasan teori yang jelas. Sebaliknya, melalui sebuah penelitian juga dapat diperoleh teori baru mengenai objek yang diteliti. Hal ini mengindikasikan perkembangan ilmu pengetahuan alam yang senantiasa dikelilingi landasan ilmu. Berdasarkan urutan stratanya. Ada tiga jenis landasan ilmu:
a.       Hipotesis, merupakan dugaan mengenai masalah yang diambil dari pengetahuan yang telah
 ada.
b.      Teori, merupakan landasan ilmu yang telah teruji kebenarannya, namun dimungkinkan adanya koreksi.

c.       Hukum/dalil, merupakan teori yang terbukti kebenarannya melalui pengujian berkali-kali.

Senin, 20 Maret 2017

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar beserta Keterkaitannya dengan Ilmu Psikologi

DEFINISI UMUM MATEMATIKA & IAD

Matematika adalah ilmu yang tidak jauh dari kehidupan manusia. Sedangkan, ilmu alamiah dasar adalah disiplin ilmu yang biasanya hanya dipelajari di tingkat peguruan tinggi. Pada dasarnya ilmu alamiah dasar juga dipelajari di tingkat SD, SMP, maupun SMA. Perbedaannya ialah ilmu alamiah dasar lebih banyak bicara tentang bagaimana metode-metode ilmu kealaman dalam menjelaskan gejala-gejala alam secara lebih fisiologis. Ilmu alamiah dasar melibatkan studi tentang fenomena atau hukum-hukum dunia fisik. Ilmu alamiah dasar atau biasa disebut ilmu pengetahuan alam  (natural science) merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala alam, termasuk di muka bumi sehingga terbentuk prinsip dan konsep. Ilmu pengetahuan alam dapat di definisikan sebagai pendekatan rasional untuk mempelajari alam semesta dan dunia fisik. Cabang utama ilmu pengetahuan alam antara lain adalah astronomi, biologi, kimia, ilmu bumi, dan fisika. Ilmu alamiah dasar merumuskan pemikiran yang selalu dilandasi realisme karena mempelajari tentang metode alamiah dan gejala alamiah. Oleh karena itu, ilu alamiah dasar tidak bisa lepas dari objek yang berhubungan dengan panca indera.

CONTOH KASUS TENTANG KETERKAITAN ANTARA ILMU MATEMATIKA & IAD DENGAN ILMU PSIKOLOGI


Dalam bidang ilmu statistika, ilmu psikologi membutuhkan perhitungan matematika dasar dalam bidang statistika yang sangat dibutuhkan dalam ilmu psikologi. Sedangkan hubungan psikologi dengan ilmu alamiah dasar contoh nya dalam ilmu antropologi dalam ilmu ini kita mempelajari perilaku manusia dari peradaban yang berbeda-beda dari suku-suku yang banyak di Indonesia lalu psikologi dengan sosiologi di dalam bahasan ini sosiologi an ilmu psikologi membahas tentang masyarakat luas dan interaksinya dalam masyarakat luas.



Nahdah Salsabila
15516289
1PA-01
Dina Kusuma Astuti

Analisa Dan Perancangan Website Tes Psikologi (Study Kasus Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Jambi)

Analisa Sistem tes psikologi yang dirancang yaitu berbasis website dan dapat diakses secara online bisa dikatakan lebih efektif dan efisien...