Sebelum mengetahui dan
membahas tujuan dan manfaat Ilmu Alamiah Dasar, hendaknya mengetahui apa dan
bagaimana Ilmu Alamiah Dasar tersebut. Ilmu Alam disebut juga Ilmu Pengetahuan
Alam, Natural Science, Science, ataupun Sains. Ilmu Alamiah Dasar merupakan pengetahuan
tentang konsep-konsep dasar yang ada di dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) dan Teknologi. Namun, Ilmu Alamiah Dasar bukanlah suatu disiplin ilmu.
Ilmu Alamiah Dasar
ditujukan untuk mahasiswa-mahasiswa yang belajar di bidang sosial budaya, agar
mahasiswa memiliki pandangan yang lebih luas dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA), mampu mendekati persoalan tentang pengetahuan alam dengan penalaran yang
lebih bersifat komprehensif, memperoleh dan memahami pengetahuan yang ada dan
termasuk ke dalam bidang Pengetahuan Alam dan Teknologi. Ilmu Dasar terdiri
dari Matematika, Fisika, Kimia dan ilmu lain yang memanfaatkan hukum
Matematika, Fisika, dan Kimia, seperti environmental sciences, life sciences,
ataupun behavioral sciences. Sedangkan teknologi mencakup sains, rekayasa
(engineering) dan manajemen.
Sains bertujuan untuk
eksplorasi ke alam materi berdasarkan observasi, yang bertujuan untuk mencari
hubungan antara fenomena yang diamati dan yang bersifat menerangkan, dan harus
dapat menguji diri. Pendidikan Sains mendasarkan pikirannya pada observasi
tangan pertama atau disebut juga first hand observation. Pendidikan ini
membangun dua logika, yaitu logika induktif dan logika deduktif. Logika
induktif adalah logika yang digunakan untuk menemukan sesuatu. Sedangkan logika
deduktif adalah logika dari yang ditemukan. Pendidikan Teknik adalah pendidikan
yang menerjemahkan pikiran keterampilan tangan untuk berbuat dan dari
keterampilan tangan ke pikiran.
Pengetahuan diperoleh
dari penalaran. Penalaran ada dua macam yaitu penalaran deduktif dan penalaran
induktif. Penalaran deduktif adalah penalaran yang mempunyai cara berpikir yang
bertolak dari pernyataan yang bersifat umum untuk menarik suatu kesimpulan yang
bersifat khusus. Penalaran deduktif menggunakan pola pikir silogisme. Sedangkan
penalaran induktif adalah penalaran yang mempunyai cara berpikir yang bertolak
dari pernyataan yang bersifat khusus untuk menarik suatu kesimpulan yang
bersifat umum. Penalaran induktif ini, terkait dengan pengetahuan yang bersifat
empiris.
Cara memperoleh
pengetahuan menggunakan dua metode, yaitu metode non- ilmiah dan metode ilmiah.
Metode ilmiah didasarkan pada prasangka, intuisi, dan trial and error.
Prasangka didasarkan pada anggapan benar, dan kesimpulannya berdasarkan
perasaan. Intuisi didasarkan pada pendapat dari pengetahuan terdahulu, melalui
suatu proses yang tidak disadari, tidak analitits, dan tidak berdasarkan pola
pikir tertentu. Sedangkan trial and error adalah proses mencoba-coba lalu
salah, coba lagi, secara berulang-ulang sampai didapat kebenaran. Metode
non-ilmiah ini, menghasilkan suatu pengetahuan non-ilmiah.
Lawan dari pengetahuan
non-ilmiah adalah pengetahuan ilmiah. Pengetahuan ilmiah adalah hasil dari
metode ilmiah. Pengetahuan ilmiah memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu
objektif, metodik, sistematik, dan universal. Objektif adalah sesuai dengan
objeknya, dapat dibuktikan dengan hasil-hasil dari pengindraan, dan datanya
yang bersifat empiris. Metodik maksudnya dengan menggunakan cara-cara atau metode-metode
tertentu secara teratur dan terkontrol. Sistematik yaitu tersusun dalam suatu
rangkaian system yang saling berkaitan dan saling menjelaskan sehingga menjadi
satu kesatuan yang utuh. Sedangkan universal artinya berlaku secara umum yaitu
dengan eksperimentasi yang sama maka akan diperoleh hasil yang sama pula
(konsisten).
Pengetahuan ilmiah
dihasilkan dari serangkaian metode ilmiah. Metode ilmiah ini merupakan cara
yang logis untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Metode ilmiah menggabungkan cara berpikir deduktif dan
induktif yang menghasilkan pengetahuan yang bersifat rasional dan teruji.
Karena metode ilmiah bersifat logis dan rasional, maka metode ilmiah mempunyai
kriteria dan langkah-langkah tersendiri.
Kriteria metode ilmiah
adalah berdasarkan fakta-fakta, sehingga bebas dari prasangka, menggunakan
prinsip-prinsip analisa, menggunakan hipotesis, menggunakan ukuran objektif,
dan menggunakan teknik kuantitatif. Sedangkan langkah-langkah operasional dalam
metode ilmiah yaitu menentukan masalah, merumuskan kerangka masalah, mengajukan
hipotesis, melakukan deduksi dari hipotesis, menguji hipotesis, dan menerima
hipotesis menjadi sebuah teori atau pengetahuan.
Berdasarkan penjelasan
tentang metode ilmiah di atas, diketahui bahwa metode ilmiah bersifat akurat
karena berdasar atas fakta dan sebelum diterima menjadi sebuah teori dilakukan
pengujian terlebih dahulu. Oleh karena itu, metode ilmiah memiliki beberapa
keunggulan yaitu dapat menghasilkan ilmu pengetahuan yang bersifat objektif,
metodik, sistematis, dan universal. Selain itu, metode ilmiah juga dapat
membimbing pada sikap ilmiah yang terpuji, antara lain cinta akan kebenaran
yang objektif sehingga dapat bersikap adil, sadar bahwa kebenaran ilmu tidak
absolut, tidak percaya akan hal-hal yang bersifat tahayul ataupun
untung-untungan, memiliki rasa ingin tahu akan lebih banyak hal, tidak berpikir
secara prasangka saja, tetapi berpikir secara terbuka atau objektif dan
toleran, tidak mudah percaya pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti nyata, dan
menumbuhkan sikap optimis, teliti, dan berani untuk membuat suatu pernyataan
yang memiliki kebenaran menurut keyakinan ilmu.
Walaupun memiliki
sejumlah keunggulan, metode ilmiah juga memiliki keterbatasan, antara lain data
yang digunakan untuk mengambil kesimpulan ilmiah berasal dari pengamatan, panca
indera mempunyai keterbatasan kemampuan dalam menangkap suatu fakta. Sehingga akibatnya,
kesimpulan dapat berubah dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Terlepas dari
hal itu, sebenarnya kebenaran ilmu pengetahuan bersifat relatif dan tentatif.
Berdasarkan penjelasan
tentang ilmu pengetahuan di atas, maka sebenarnya sudah sangat jelas bagaimana
tujuan dan manfaat ilmu alamiah dasar bagi psikologi. Karena ilmu alamiah dasar
menunjang kecakapan mahasiswa psikologi. Sudah dijelaskan bahwa Ilmu Alamiah
Dasar ditujukan untuk mahasiswa-mahasiswa yang belajar di bidang sosial budaya,
agar mahasiswa memiliki pandangan yang lebih luas dalam bidang Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA), mampu mendekati persoalan tentang pengetahuan alam dengan penalaran
yang lebih bersifat komprehensif, memperoleh dan memahami pengetahuan yang ada
dan termasuk ke dalam bidang Pengetahuan Alam dan Teknologi. Mengingat bahwa
psikologi adalah ilmu sosial, maka mahasiswa-mahasiswa psikologi penting untuk
mempelajari Ilmu Alamiah Dasar agar manfaat-manfaat yang dihasilkan dapat
menunjang kecakapan mahasiswa-mahasiswa psikologi ketika menuju jenjang yang
lebih tinggi, contohnya dalam menulis skripsi, meneruskan perkuliahan ke
jenjang magister, ataupun nanti ketika sudah menjadi seorang psikolog.
Selain itu, dijelaskan
bahwa Sains bertujuan untuk eksplorasi ke alam materi berdasarkan observasi.
Oleh karena itu, dengan mempelajari sains atau ilmu alam diharapkan
mahasiswa-mahasiswa psikologi mencari hubungan antara fenomena yang diamati dan
yang bersifat menerangkan, dan harus dapat menguji diri. Hal itu digunakan
dalam menyelesaikan suatu masalah (problem solving).
Pendidikan ini
membangun dua logika, yaitu logika induktif dan logika deduktif. Logika
induktif adalah logika yang digunakan untuk menemukan sesuatu. Sedangkan logika
deduktif adalah logika dari yang ditemukan. Mempelajari Ilmu Alamiah Dasar
diharapkan mahasiswa psikologi dapat membangun logika berpikirnya kelak.
Sehingga ketika menyelesaikan masalah (problem solving) tidak hanya berdasarkan
teori ataupun prasangka semata, namun juga dibantu dengan logika sehingga semakin
mempermudah.
Tidak dipungkiri pula
bahwa dalam psikolog juga dibutuhkan penalaran untuk mendapatkan suatu
kesimpulan dari suatu permasalahan. Oleh karena itu, dengan mempelajari Ilmu
Alamiah Dasar, diharapkan mahasiswa psikologi dapat melakukan penalaran dengan
baik. Baik itu penalaran induktif maupun penalaran deduktif, sehingga bisa menunjang
karir dan kecakapannya.
Selain itu, ketika
seorang psikolog ingin menyimpulkan atau menemukan sebuah teori baru, maka ia
dapat menggunakan manfaat mempelajari ilmu alamiah dasar yaitu dengan
menggunakan metode ilmiah ataupun non ilmiah yang juga dibutuhkan penalaran,
logika, dan langkah-langkah yang didapat dari Ilmu Alamiah Dasar. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa psikologi
untuk mempelajari Ilmu Alamiah Dasar, supaya dapat memenuhi criteria sebagai
psikolog yang baik nantinya, dapat semakin menunjang kecakapannya baik dalam
menangani masalah (problem solving), dalam menemuka suatu pengetahuan, ataupun
dalam berpikir, berlogika, dan bernalar yang baik.
PERBEDAAN IPA KLASIK
DENGAN IPA MODERN
IPA Klasik
Bila ditinjau dari
pengertian klasik itu sendiri, maka dapat diartikan bahwa yang klasik umumnya
bersifat tradisional berdasarkan pengalaman, kebiasaan, atau naluri semata.
Meskipun ada kreasi, namun merupakan tiruan dari keadaan alam sekitar.
Ciri-ciri IPA klasik
adalah sebagai berikut :
a.Lebih mendahulukan
eksperimen dari teori.
b. Mendeskripsikan
gejala-gejala alam.
c. Penekanannya secara
kualitatif sehingga hasil yangditunjukan kuantitatif.
Pakar fisika membedakan
antara Fisika Klasik dan Fisika Modern. Fisika Klasik atau fisika terbatas
mempelajari komponen materi dan interaksi antara komponen dengan perkembangan
pengamatan.
a. Dinikmati langsung
gerakan benda dalam mekanika.
b. Penglihatan dengan
teori cahaya
c. Pendengaran dengan
suara.
d. Indera rasa
termodinamika.
e. Listrik magnet.
Dari sisi perkembangan
pengetahuan tentang penjumlahan vektor yang dipakai dalamcomputed tomografi
(CT) atau penampang lintang tubuh dengan sinar X,m magnetic resonance imaging
(MRI) untuk deteksi tumor. Di samping itu, juga teori momentum linear (p= mv)
yang selanjutnya dikembangkan dalam sistem terisolasi, muncul hukum kekekalan
momentum maupun kekekalan energi. Listrik maupun magnet ditemukan dan
berkembang dengan adanya potensial dan energi potensial serta gaya energi
listrik induksi.
Contoh IPA klasik
secara umum, pembuatan gula kelapa merupakan proses fisika bersama-sama kimia
yang telah tinggi tingkatannya, juga pembuatan terasi, ikan asin, rendang, dan
telor asin adalah merupakan karya IPA klasik. Petani pembuat / pengrajin sama
sekali tidak mengetahui proses yang terjadi dalam mewujudkan karyanya. Demikian
pula segala kegiatan yang merupakan larangan berdasarkan kepercayaan. Dengan
kata lain, dianggap tabu atau pamili adalah merupakan usaha untuk mempertahankan
keseimbangan lingkungan, sebagai contoh tokek tidak boleh dibunuh, ikan disuatu
tempat yang angker tidak boleh dimakan. Mereka tidak melakukan penelitian dan
pengujian, namun hanya berdasarkan pengalaman dari nenek moyangnya.
IPA Modern
IPA modern diperoleh
atas dasar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah disertai pengujian
berulang kali sehingga diperoleh ilmu yang mantap, baik untuk terapan atau ilmu
murni. Pada IPA modern proses metode keilmuannya lebih menekankan teori dari
pada eksperimen/praktek.
Ciri-ciri IPA modern
adalah sebagai berikut :
a.Hukum sebab akibat
memberikan kepastian mutlak.
b. Mendekati kebenaran
mutlak dari gejala yang dipermasalahkan
Contoh IPA modern yaitu
sebagai berikut; proses canning, pengalengan ikan, buah-buahan, dan berbagai
kegiatan yang berkaitan dengan fisika, biologi, kimia, biokimia, dan sebagainya
merupakan hasil perkembangan IPA yang telah dinikmati oleh manusia. Fisika
modern merintis dimulainya IPA modern yang dikaitkan dengan diketemukannya
teori relativitas dan kuantum yang menggambarkan sifat atom, inti, dan partikel
lain molekul zat padat. Sebagai contoh, teknologi nuklir merupakan teknologi
modern yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, trasnportasi, angkatan
bersenjata, dan berbagai penelitian yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang
lain.
Dalam kaitannya dengan
alam lingkungan, untuk menciptakan suasana bersih timbul pemikiran pemanfaatan
sampah sisa organisme, seperti jerami, sisa tanam-tanaman lain, dan kotoran
hewan diproses dengan bantuan bakteri dalam kondisi tertentu sehingga
menghasilkan gas-gas yang ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan
bakar. Proses di atas sering disebut sebagai energii biogas.
Dengan demikian
penggolongan IPA klasik dan IPA modern sama sekali bukan berkaitan dengan waktu
maupun klasifikasi bidang ilmu.
Penggolongan ini lebih mengacu kepada konsepsi yaitu cara berpikir, cara
memandang, dan cara menganalisis suatu fenomena alam. Perkembangan ilmu yang sangat besar
akhir-akhir ini sangat ditunjang oleh perkembangan ilmu maupun perangkat
computer yang semakin cepat dan canggih.
Metode Ilmiah IPA
Klasik dan IPA Modern
Untuk melakukan sebuah
penelitian, dibutuhkan landasan teori yang jelas. Sebaliknya, melalui sebuah
penelitian juga dapat diperoleh teori baru mengenai objek yang diteliti. Hal
ini mengindikasikan perkembangan ilmu pengetahuan alam yang senantiasa
dikelilingi landasan ilmu. Berdasarkan urutan stratanya. Ada tiga jenis
landasan ilmu:
a. Hipotesis, merupakan dugaan mengenai
masalah yang diambil dari pengetahuan yang telah
ada.
b. Teori, merupakan landasan ilmu yang telah
teruji kebenarannya, namun dimungkinkan adanya koreksi.
c. Hukum/dalil, merupakan teori yang
terbukti kebenarannya melalui pengujian berkali-kali.