Sabtu, 15 April 2017

Manfaat matematika dan ilmu alamiah dasar untuk psikologi serta perbedaan ipa klasik dan modern


Sebelum mengetahui dan membahas tujuan dan manfaat Ilmu Alamiah Dasar, hendaknya mengetahui apa dan bagaimana Ilmu Alamiah Dasar tersebut. Ilmu Alam disebut juga Ilmu Pengetahuan Alam, Natural Science, Science, ataupun Sains. Ilmu Alamiah Dasar merupakan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar yang ada di dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi. Namun, Ilmu Alamiah Dasar bukanlah suatu disiplin ilmu.
Ilmu Alamiah Dasar ditujukan untuk mahasiswa-mahasiswa yang belajar di bidang sosial budaya, agar mahasiswa memiliki pandangan yang lebih luas dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), mampu mendekati persoalan tentang pengetahuan alam dengan penalaran yang lebih bersifat komprehensif, memperoleh dan memahami pengetahuan yang ada dan termasuk ke dalam bidang Pengetahuan Alam dan Teknologi. Ilmu Dasar terdiri dari Matematika, Fisika, Kimia dan ilmu lain yang memanfaatkan hukum Matematika, Fisika, dan Kimia, seperti environmental sciences, life sciences, ataupun behavioral sciences. Sedangkan teknologi mencakup sains, rekayasa (engineering) dan manajemen.
Sains bertujuan untuk eksplorasi ke alam materi berdasarkan observasi, yang bertujuan untuk mencari hubungan antara fenomena yang diamati dan yang bersifat menerangkan, dan harus dapat menguji diri. Pendidikan Sains mendasarkan pikirannya pada observasi tangan pertama atau disebut juga first hand observation. Pendidikan ini membangun dua logika, yaitu logika induktif dan logika deduktif. Logika induktif adalah logika yang digunakan untuk menemukan sesuatu. Sedangkan logika deduktif adalah logika dari yang ditemukan. Pendidikan Teknik adalah pendidikan yang menerjemahkan pikiran keterampilan tangan untuk berbuat dan dari keterampilan tangan ke pikiran.
Pengetahuan diperoleh dari penalaran. Penalaran ada dua macam yaitu penalaran deduktif dan penalaran induktif. Penalaran deduktif adalah penalaran yang mempunyai cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum untuk menarik suatu kesimpulan yang bersifat khusus. Penalaran deduktif menggunakan pola pikir silogisme. Sedangkan penalaran induktif adalah penalaran yang mempunyai cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat khusus untuk menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum. Penalaran induktif ini, terkait dengan pengetahuan yang bersifat empiris.
Cara memperoleh pengetahuan menggunakan dua metode, yaitu metode non- ilmiah dan metode ilmiah. Metode ilmiah didasarkan pada prasangka, intuisi, dan trial and error. Prasangka didasarkan pada anggapan benar, dan kesimpulannya berdasarkan perasaan. Intuisi didasarkan pada pendapat dari pengetahuan terdahulu, melalui suatu proses yang tidak disadari, tidak analitits, dan tidak berdasarkan pola pikir tertentu. Sedangkan trial and error adalah proses mencoba-coba lalu salah, coba lagi, secara berulang-ulang sampai didapat kebenaran. Metode non-ilmiah ini, menghasilkan suatu pengetahuan non-ilmiah.
Lawan dari pengetahuan non-ilmiah adalah pengetahuan ilmiah. Pengetahuan ilmiah adalah hasil dari metode ilmiah. Pengetahuan ilmiah memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu objektif, metodik, sistematik, dan universal. Objektif adalah sesuai dengan objeknya, dapat dibuktikan dengan hasil-hasil dari pengindraan, dan datanya yang bersifat empiris. Metodik maksudnya dengan menggunakan cara-cara atau metode-metode tertentu secara teratur dan terkontrol. Sistematik yaitu tersusun dalam suatu rangkaian system yang saling berkaitan dan saling menjelaskan sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Sedangkan universal artinya berlaku secara umum yaitu dengan eksperimentasi yang sama maka akan diperoleh hasil yang sama pula (konsisten).
Pengetahuan ilmiah dihasilkan dari serangkaian metode ilmiah. Metode ilmiah ini merupakan cara yang logis untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Metode ilmiah  menggabungkan cara berpikir deduktif dan induktif yang menghasilkan pengetahuan yang bersifat rasional dan teruji. Karena metode ilmiah bersifat logis dan rasional, maka metode ilmiah mempunyai kriteria dan langkah-langkah tersendiri.
Kriteria metode ilmiah adalah berdasarkan fakta-fakta, sehingga bebas dari prasangka, menggunakan prinsip-prinsip analisa, menggunakan hipotesis, menggunakan ukuran objektif, dan menggunakan teknik kuantitatif. Sedangkan langkah-langkah operasional dalam metode ilmiah yaitu menentukan masalah, merumuskan kerangka masalah, mengajukan hipotesis, melakukan deduksi dari hipotesis, menguji hipotesis, dan menerima hipotesis menjadi sebuah teori atau pengetahuan.
Berdasarkan penjelasan tentang metode ilmiah di atas, diketahui bahwa metode ilmiah bersifat akurat karena berdasar atas fakta dan sebelum diterima menjadi sebuah teori dilakukan pengujian terlebih dahulu. Oleh karena itu, metode ilmiah memiliki beberapa keunggulan yaitu dapat menghasilkan ilmu pengetahuan yang bersifat objektif, metodik, sistematis, dan universal. Selain itu, metode ilmiah juga dapat membimbing pada sikap ilmiah yang terpuji, antara lain cinta akan kebenaran yang objektif sehingga dapat bersikap adil, sadar bahwa kebenaran ilmu tidak absolut, tidak percaya akan hal-hal yang bersifat tahayul ataupun untung-untungan, memiliki rasa ingin tahu akan lebih banyak hal, tidak berpikir secara prasangka saja, tetapi berpikir secara terbuka atau objektif dan toleran, tidak mudah percaya pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti nyata, dan menumbuhkan sikap optimis, teliti, dan berani untuk membuat suatu pernyataan yang memiliki kebenaran menurut keyakinan ilmu.
Walaupun memiliki sejumlah keunggulan, metode ilmiah juga memiliki keterbatasan, antara lain data yang digunakan untuk mengambil kesimpulan ilmiah berasal dari pengamatan, panca indera mempunyai keterbatasan kemampuan dalam menangkap suatu fakta. Sehingga akibatnya, kesimpulan dapat berubah dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Terlepas dari hal itu, sebenarnya kebenaran ilmu pengetahuan bersifat relatif dan tentatif.
Berdasarkan penjelasan tentang ilmu pengetahuan di atas, maka sebenarnya sudah sangat jelas bagaimana tujuan dan manfaat ilmu alamiah dasar bagi psikologi. Karena ilmu alamiah dasar menunjang kecakapan mahasiswa psikologi. Sudah dijelaskan bahwa Ilmu Alamiah Dasar ditujukan untuk mahasiswa-mahasiswa yang belajar di bidang sosial budaya, agar mahasiswa memiliki pandangan yang lebih luas dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), mampu mendekati persoalan tentang pengetahuan alam dengan penalaran yang lebih bersifat komprehensif, memperoleh dan memahami pengetahuan yang ada dan termasuk ke dalam bidang Pengetahuan Alam dan Teknologi. Mengingat bahwa psikologi adalah ilmu sosial, maka mahasiswa-mahasiswa psikologi penting untuk mempelajari Ilmu Alamiah Dasar agar manfaat-manfaat yang dihasilkan dapat menunjang kecakapan mahasiswa-mahasiswa psikologi ketika menuju jenjang yang lebih tinggi, contohnya dalam menulis skripsi, meneruskan perkuliahan ke jenjang magister, ataupun nanti ketika sudah menjadi seorang psikolog.
Selain itu, dijelaskan bahwa Sains bertujuan untuk eksplorasi ke alam materi berdasarkan observasi. Oleh karena itu, dengan mempelajari sains atau ilmu alam diharapkan mahasiswa-mahasiswa psikologi mencari hubungan antara fenomena yang diamati dan yang bersifat menerangkan, dan harus dapat menguji diri. Hal itu digunakan dalam menyelesaikan suatu masalah (problem solving).
Pendidikan ini membangun dua logika, yaitu logika induktif dan logika deduktif. Logika induktif adalah logika yang digunakan untuk menemukan sesuatu. Sedangkan logika deduktif adalah logika dari yang ditemukan. Mempelajari Ilmu Alamiah Dasar diharapkan mahasiswa psikologi dapat membangun logika berpikirnya kelak. Sehingga ketika menyelesaikan masalah (problem solving) tidak hanya berdasarkan teori ataupun prasangka semata, namun juga dibantu dengan logika sehingga semakin mempermudah.
Tidak dipungkiri pula bahwa dalam psikolog juga dibutuhkan penalaran untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari suatu permasalahan. Oleh karena itu, dengan mempelajari Ilmu Alamiah Dasar, diharapkan mahasiswa psikologi dapat melakukan penalaran dengan baik. Baik itu penalaran induktif maupun penalaran deduktif, sehingga bisa menunjang karir dan kecakapannya.
Selain itu, ketika seorang psikolog ingin menyimpulkan atau menemukan sebuah teori baru, maka ia dapat menggunakan manfaat mempelajari ilmu alamiah dasar yaitu dengan menggunakan metode ilmiah ataupun non ilmiah yang juga dibutuhkan penalaran, logika, dan langkah-langkah yang didapat dari Ilmu Alamiah Dasar.  Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa psikologi untuk mempelajari Ilmu Alamiah Dasar, supaya dapat memenuhi criteria sebagai psikolog yang baik nantinya, dapat semakin menunjang kecakapannya baik dalam menangani masalah (problem solving), dalam menemuka suatu pengetahuan, ataupun dalam berpikir, berlogika, dan bernalar yang baik.


PERBEDAAN IPA KLASIK DENGAN IPA MODERN

IPA Klasik
Bila ditinjau dari pengertian klasik itu sendiri, maka dapat diartikan bahwa yang klasik umumnya bersifat tradisional berdasarkan pengalaman, kebiasaan, atau naluri semata. Meskipun ada kreasi, namun merupakan tiruan dari keadaan alam sekitar.
Ciri-ciri IPA klasik adalah sebagai berikut :
a.Lebih mendahulukan eksperimen dari teori.
b. Mendeskripsikan gejala-gejala alam.
c. Penekanannya secara kualitatif sehingga hasil yangditunjukan kuantitatif.
Pakar fisika membedakan antara Fisika Klasik dan Fisika Modern. Fisika Klasik atau fisika terbatas mempelajari komponen materi dan interaksi antara komponen dengan perkembangan pengamatan.
a. Dinikmati langsung gerakan benda dalam mekanika.
b. Penglihatan dengan teori cahaya
c. Pendengaran dengan suara.
d. Indera rasa termodinamika.
e. Listrik magnet.
Dari sisi perkembangan pengetahuan tentang penjumlahan vektor yang dipakai dalamcomputed tomografi (CT) atau penampang lintang tubuh dengan sinar X,m magnetic resonance imaging (MRI) untuk deteksi tumor. Di samping itu, juga teori momentum linear (p= mv) yang selanjutnya dikembangkan dalam sistem terisolasi, muncul hukum kekekalan momentum maupun kekekalan energi. Listrik maupun magnet ditemukan dan berkembang dengan adanya potensial dan energi potensial serta gaya energi listrik induksi.
Contoh IPA klasik secara umum, pembuatan gula kelapa merupakan proses fisika bersama-sama kimia yang telah tinggi tingkatannya, juga pembuatan terasi, ikan asin, rendang, dan telor asin adalah merupakan karya IPA klasik. Petani pembuat / pengrajin sama sekali tidak mengetahui proses yang terjadi dalam mewujudkan karyanya. Demikian pula segala kegiatan yang merupakan larangan berdasarkan kepercayaan. Dengan kata lain, dianggap tabu atau pamili adalah merupakan usaha untuk mempertahankan keseimbangan lingkungan, sebagai contoh tokek tidak boleh dibunuh, ikan disuatu tempat yang angker tidak boleh dimakan. Mereka tidak melakukan penelitian dan pengujian, namun hanya berdasarkan pengalaman dari nenek moyangnya.

IPA Modern
IPA modern diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah disertai pengujian berulang kali sehingga diperoleh ilmu yang mantap, baik untuk terapan atau ilmu murni. Pada IPA modern proses metode keilmuannya lebih menekankan teori dari pada eksperimen/praktek.
Ciri-ciri IPA modern adalah sebagai berikut :
a.Hukum sebab akibat memberikan kepastian mutlak.
b. Mendekati kebenaran mutlak dari gejala yang dipermasalahkan
Contoh IPA modern yaitu sebagai berikut; proses canning, pengalengan ikan, buah-buahan, dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fisika, biologi, kimia, biokimia, dan sebagainya merupakan hasil perkembangan IPA yang telah dinikmati oleh manusia. Fisika modern merintis dimulainya IPA modern yang dikaitkan dengan diketemukannya teori relativitas dan kuantum yang menggambarkan sifat atom, inti, dan partikel lain molekul zat padat. Sebagai contoh, teknologi nuklir merupakan teknologi modern yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, trasnportasi, angkatan bersenjata, dan berbagai penelitian yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang lain.
Dalam kaitannya dengan alam lingkungan, untuk menciptakan suasana bersih timbul pemikiran pemanfaatan sampah sisa organisme, seperti jerami, sisa tanam-tanaman lain, dan kotoran hewan diproses dengan bantuan bakteri dalam kondisi tertentu sehingga menghasilkan gas-gas yang ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar. Proses di atas sering disebut sebagai energii biogas.
Dengan demikian penggolongan IPA klasik dan IPA modern sama sekali bukan berkaitan dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu.  Penggolongan ini lebih mengacu kepada konsepsi yaitu cara berpikir, cara memandang, dan cara menganalisis suatu fenomena alam.  Perkembangan ilmu yang sangat besar akhir-akhir ini sangat ditunjang oleh perkembangan ilmu maupun perangkat computer yang semakin cepat dan canggih.
Metode Ilmiah IPA Klasik dan IPA Modern
Untuk melakukan sebuah penelitian, dibutuhkan landasan teori yang jelas. Sebaliknya, melalui sebuah penelitian juga dapat diperoleh teori baru mengenai objek yang diteliti. Hal ini mengindikasikan perkembangan ilmu pengetahuan alam yang senantiasa dikelilingi landasan ilmu. Berdasarkan urutan stratanya. Ada tiga jenis landasan ilmu:
a.       Hipotesis, merupakan dugaan mengenai masalah yang diambil dari pengetahuan yang telah
 ada.
b.      Teori, merupakan landasan ilmu yang telah teruji kebenarannya, namun dimungkinkan adanya koreksi.

c.       Hukum/dalil, merupakan teori yang terbukti kebenarannya melalui pengujian berkali-kali.

Analisa Dan Perancangan Website Tes Psikologi (Study Kasus Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Jambi)

Analisa Sistem tes psikologi yang dirancang yaitu berbasis website dan dapat diakses secara online bisa dikatakan lebih efektif dan efisien...