Kamis, 31 Oktober 2019

Analisa Dan Perancangan Website Tes Psikologi (Study Kasus Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Jambi)

Analisa Sistem tes psikologi yang dirancang yaitu berbasis website dan dapat diakses secara online bisa
dikatakan lebih efektif dan efisien. Berikut beberapa referensi yang berkaitan dengan judul penelitian
yaitu sebagai berikut:
1. Jurnal yang ditulis oleh Andri Firdaus, pada tahun 2013 yang berjudul “Aplikasi Psikotes Berbasis
Web( Studi Kasus : Lembaga Psikologi Bina Darma Palembang)”. Dalam sistem ini Website ini
bertujuan untuk memudahkan dan memberikan gambaran umum tentang tes kepribadian dan
psikotes, pada saat menghadapi tes yang sesungguhnya, di perusahaan yang ingin dilamar.Selain itu,
Administrator juga dapat memilih tes-tes apa saja yang ingin dikeluarkan sesuai dengan
kebutuhan.Website ini bertujuan untuk memudahkan peserta dalam mengerjakan tes, serta
memudahkan Administrator dalam mengelola tes dan soal untuk menyelenggarakan psikotes [18].
2. Inayah Kurniawati fakultas tekni universitas negeri semarang, pada tahun 2015 yang berjudul
“Aplikasi Tes Psikologi “Hotest” Dengan Menerapkan Alat Ukur SDS (Self-Directed Search)”
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan tes yang dikomputerisasikan diantaranya
adalah semua tes tidak bisa diterapkan dalam komputer terutama dalam pengambilan point
perfomansi yaitu tidak dalam bentuk multiple choice tetapi dari psikiater langsung karena dalam
penskoran harus melihat kondisi responden secara langsung. Permasalahan lain dalam pembuatan
tes yang dikomputerisasikan adalah terkait akurasi dalam penafsiran skor yang disesuaikan dengan
model tes yang dilakukan. Beberapa permasalahan tersebut menjelaskan bahwa dalam pembuatan
tes yang dikomputerisasikan harus memperhatikan etika dalam pembuatannya. Dalam arti,
penggunaan dan pembuatan tes-tes psikologi harus dikendalikan. Permasalahan lain dalam
pembuatan aplikasi psychological testing adalah tes harus lengkap dengan security dan tetap dalam pengawasan seorang ahli. Tes psikologi berbasis online tidak memiliki keamanan yang terjamin.
Kecurangan sangat mungkin terjadi dan mudah untuk dilakukan. Isi dapat dengan mudah ditangkap
dan disebarluaskan. Masalah etika tersebut disebabkan karena tes secara online disajikan dengan
keamanan yang relatif kecil bahkan tidak ada sama sekali. [13].
Untuk itu sebagai bahan perbandingan dari kedua kajian pustaka tersebut, pemanfaatan layanan internet
dengan server menggunakan aplikasi berbasis website yang ada dalam sistem informasi universitas negeri Jambi

Kamis, 10 Oktober 2019

SIM


Pengertian Informasi

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya yang dapat memberikan dampak buruk bagi perusahaan. Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status dan sebagainya. Sistem informasi manajemen yang berkembang telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang. Perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan-perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakanya dalam proses pengambilan keputusan (Bernandes, D. Honggo, H. Dewi. 2012).

Teknologi informasi banyak membawa perubahan dalam organisasi dan proses bisnis. Teknologi informasi merupakan suatu kebutuhan bagi organisasi yang dapat membantu kinerja organisasi dan individu. Sistem informasi akan membantu perusahaan untuk menyajikan laporan keuangan ke dalam bentuk informasi yang akurat dan terpercaya, sehingga banyak pihak yang memanfaatkan sistem informasi akuntansi untuk mencapai keunggulan bagi perusahaan. Sistem informasi adalah komponen dan elemen dari suatu organisasi yang menyediakan informasi bagi pengguna dengan pengolahan peristiwa keuangan (Zare, 2012).

TUJUAN SISTEM INFORMASI

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Untuk dapat berguna maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut: tepat kepada orangnya atau relevan, tepat waktu dan tepat nilainya atau akurat. Keluaran yang tidak didukung oleh tiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna. Untuk menjadi sistem informasi, maka hasil dari sistem itu harus berupa informasi yang berguna, yaitu harus memenuhi ketiga kriteria: relevan, tepat waktu dan akurat (Usman, 2000).

Semua organisasi membutuhkan aliran informasi yang membantu manajer untuk mengambil bermacam keputusan yang dibutuhkan. Aliran informasi ini diatur dan diarahkan dalam suatu sistem informasi. Sistem informasi berperan dalam proses pengambilan keputusan operasional harian sampai perencanaan jangka panjang. Sebelum komputer ada, sistem informasi sudah menjadi kebutuhan organisasi. Ini berarti sistem informasi tidak selamanya berbasis komputer. Namun dengan berkembangnya fungsi komputer, sistem informasi saat ini umumnya didukung penuh oleh komputer. Sistem informasi organisasi digunakan untuk mendukung aktifitas-aktifitas organisasi berkembang dari masa ke masa. Tingkat keterlibatan sistem informasi organisasi makin lama makin luas makin dalam.

PENTINGNYA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Menurut Purnama Chandam (2016) Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada kemampuan orang yang mengelola organisasi tersebut. Manajemen sebagi suatu metode yang mengatur, mengelola organisasi dapat diartikan sebagai seni melaksanakan sesuatu melalui orang. Jika manajemen suatu organisasi baik maka akan meningkatkan kemakmuran suatu negara.

Dalam menjalankan tugasnya, para manajer memerlukan informasi, karena adanya perbedaan tugas maka informasi yang diperlukan juga akan berbeda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh adanya periode waktu, tingkat ketidakpastian, tipe informasi, dasar kebutuhan informasi dan bentuk pelaporan. Sehingga dapat dikategorikan bahwa informasi adalah salah satu jenis sumberdaya utama, dan termasuk dalam kategori sumberdaya konseptual.

Jenis sumberdaya utama lainnya, dalam kategori sumberdaya fisik, yaitu; manusia, material, mesin (termasuk fasilitas dan energi) dan uang. Sumberdaya fisik yang berada pada organisasi biasanya terbatas dan bisa habis atau punah. Sedangkan sumberdaya informasi bersifat “tidak” akan pernah habis. Sehingga semua sumberdaya, baik fisik maupun konseptual harus disinergikan. Oleh karena itu tugas dari manajer adalah mengarahkan penggunaan semua sumberdaya agar dapat dimanfaatkan secara efektif.

Sebagai tindak lanjut dari tugas manajer tersebut, maka perlu adanya usaha penataan sumberdaya (Manajemen Sumberdaya) termasuk didalamnya manajemen informasi, yakni :

·         Sumber daya harus disusun sedemikian rupa sehingga setiap saat diperlukan dapat segera dimanfaatkan, perlu dilakukan modifikasi

·         Sumber daya harus dimanfaatkan semaksimal mungkin

·         Sumber daya harus selalu diperbarui

Manajer memastikan bahwa data mentah yang diperlukan terkumpul dan kemudian diproses menjadi informasi yang berguna. Kemudian manajer memastkan bahwa orang yang layak dalam organisasi menerima informasi tersebut dalam bentuk yang tepat pada saat yang tepat sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan. Akhirnya manajer membuang informasi yang tidak berguna lagi dan menggantikannya dengan informasi yang terkini dan akurat. Seluruh aktivitas tersebut (memperoleh informasi, menggunakannya seefektif mungkin dan membuangnya pada saat yang tepat, disebut sebagai manajemen informasi.

Munculnya paradigma baru yaitu berupa informasi yang termasuk dalam sumber daya utama organisasi akan mendorong usaha terhadap manajemen informasi. Perhatian terhadap Manajemen Informasi tersebut antara lain disebabkan oleh :

·         Peningkatan kompleksitas kegiatan bisnis

·         Pengaruh ekonomi internasional; Perusahaan-perusahaan besar atau kecil semua terkena pengaruh ekonomi yang dapat bersumber dari belahan dunia manapun. Pengaruh tersebut terlihat pada nilai relatif mata uang  tiap negara.

·         Persaingan tingkat dunia (globalisasi); persaingan tidak lagi terjadi dalam wilayah geografisnya, nampak pada nilai impor dari luar negeri. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya perjanjian antar negara berupa APEC, AFTA, WTO, dan lain-lain.

·         Peningkatan kompleksitas teknologi; berbagai macam teknologi dalam kehidupan ini telah banyak diterapkan – bar code scanners di pasar swalayan, sistem pemesanan penerbangan, automated teller machine (ATM), closed circuit television (CCTV) di gedung-gedung parkir, dll.

·         Waktu yang terbatas; semua tahap operasi bisnis saat ini dilaksanakan dengan lebih cepat daripada sebelumnya. Sehingga muncul aktivitas pemasaran secara jarak jauh melalui telepon (telemarketing) maupun internet (e-commerce). Selain itu dijumpai pula penjadualan pengiriman material produksi agar tiba tepat waktu (just in time).

·         Kendala sosial; pada kenyataan terdapat produk dan jasa yang tidak diinginkan oleh masyarakat. Hal tersebut disebabkan oleh adanya keputusan bisnis yang hanya didasarkan pada factor-faktor ekonomis dengan mengabaikan perhatian atau pertimbangan terhadap keuntungan dan biaya sosial. Misalnya aktivitas perluasan pabrik, pembuatan produk baru, tempat penjualan baru, dan aktivitas serupa lainnya harus juga mempertimbangkan.

·         Peningkatan kemampuan komputer, manajemen, data, dan komunikasi.

TREN MANAJEMEN DATA

v  Ditinjau Dari Segi Manajemen

File management dan organization hanya untuk satu aplikasi tertentu   untuk beberapa aplikasi   untuk corporate data files (diperlukan database sistems) perlu dibuat data dictionary, bukan hanya sekedar data definitions.

v  Ditinjau Dari Segi Pengelolaan Data

Terjadi Pergeseran model pengolahan data, yang tadinya dilakukan secara tersentralisasi (terpusat) kini menjadi pengolahan data terdesentralisasi atau pengolahan terdistribusi. Artinya setiap komputer yang terhubung pada jaringan dapat melakukan pengolahan data sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

v  Ditinjau Dari Segi Asal Data

Berdasarkan asal data yang akan diolah, yang kebanyakan berasal dari data internal kini bergeser dengan melibatkan data eksternal.

v  Ditinjau Dari Segi Data

·         Pengolah data dilakukan  berdasarkan data yang dikumpulkan sehingga

menghasilkan informasi. Dengan perkataan lain, yang dulunya hanya melakukan pertukaran data antar organisasi atau unit organisasi, terus meningkat menjadi pertukaran informasi (yang merupakan hasil pengolahan dari data). Selanjutnya bergerak menjadi pengolahan yang berbasis ilmu pengetahuan atau sistem pakar (knowledge sistems atau expert sistems) sehingga akan menjadi intellectual capital.

v  Ditinjau dari Luas Cakupan

·         Penyebaran dan sumber informasi yang diolah dimanfaatkan dan berasal lingkungan internal organisasi (bersifat Internal organization). Hal tersebut terus mengalami pergeseran ke arah antar organisasi (bersifat Inter organization). Sehingga konsep pengembangan sistem informasi akan berbasis komunikasi selain berbasis komputer (Communication-based information sistem).

v  Ditinjau dari Infrastruktur

·         Adapun infrastruktur yang digunakan akan bergerak dari berbentuk Mainframe kearah infrastruktur berbasis Network.

v  Ditinjau dari Pemanfaatan Teknologi

Dengan terus berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi maka penerapan sistem informasi berbasis komputer dan komunikasi (Information and Communication Technology - ICT) akan terus bergerak dari konsep jaringan setempat (Local Area Network - LAN) kea rah Jaringan yang sangat luas (Wide Area Network - WAN). Dengan demikian aplikasi yang diterapkan akan berbasis web.

Selain itu media komunikasi yang digunakan juga akan terus berubah, yang tadinya menggunakan media kabel (Cabling) kini bisa menggunakan media tanpa kabel (wireless).

v  Ditinjau dari Peralatan yang Terhubung

Berawal dari komunikasi konvensional yang hanya memanfaatkan peralatan telekomunikasi saja (misalnya telepon, fax) kini bisa dikombinasikan dengan pemanfaatannya dengan menggunakan juga media Komputer sekaligus (misalnya e-mail, pertukaran data, dll) serta juga dengan penambahan peralatan lain yang ada komponen komputer / microprocessor (computer-based equipment)

 

Peranan Sistem Informasi Manajemen

Pada awalnya, pemakai output komputer pada perusahaan adalah pegawai administrasi di bagian akuntansi, yang komputernya melaksanakan aplikasi seperti pembayaran gaji pegawai, pengelolaan persedian (inventory control), dan penagihan. Sebagian informasi juga disediakan bagi para manajer, tetapi hanya sebagai output tambahan dari aplikasi akuntansi.

Gagasan untuk menggunakan komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM) merupakan suatu terobaosan besar, karena menyadari bahwa para manajer memerlukan informasi untuk pemecahan masalah. Ketika perusahaan-perusahaan menjangkau konsep SIM, mereka mulai mengembangkan berbagai aplikasi yang secara khusus diarahkan untuk mendukung manajen. Namun, bukan hanya manajemen yang memperoleh manfaat dari penerapan SIM. Nonmanajer dan staf ahli juga menggunakan outputnya. Selain itu juga dimanfaatkan oleh para pemakai yang berada di luar perusahaan, yaitu para pelanggan akan menerima faktur dan laporan transaksinya, para pemegang saham akan menerima cek deviden, dan pemerintah akan menerima laporan pajak. Dengan demikian secara ringkas para pengguna dan pelaku sistem informasi meliputi: manajer, non-manajer dan orang dan unit organisasi yang ada dalam organisasi dan lingkungannya.

Dalam pembahasan pada materi SIM, yang akan dibahas lebih lanjut adalah para pelaku dan pemakai dari kelompok manajer. Keberadaan manajer bisa kita saksikan ada di mana-mana diberbagai tingkat dan dalam berbagai bidang fungsional pada perusahaan.

Manajer Dijumpai pada Semua Jenjang, sesuai dengan tingkatan manajemen, yaitu :

a.       Tingkat Perencanaan Strategis (Strategic planning level) adalah merupakan manajer pucak organisasi. Mereka mempunyai pengaruh atas keputusankeputusan yang diambil pada seluruh organisasi selama beberapa tahun mendatang. Istilah lain yang digunakan yakni eksekutif.

b.      Tingkat Pengendalian Manajemen (Management control level) adalah merupakan manajer tingkat menengah, yang memiliki tanggung jawab untuk merubah rencana menjadi tindakan dan memastikan agar tujuannya tercapai.

c.       Tingkat Pengendalian Operasional (Operational conrol level) adala merupakan manajer tingkat bawah, yang bertangung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer ditingkat yang lebih tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Bernandes, Daniel. Honggo, Henky. Dewi. (2012). Sistem Informasi Manajemen

Pada PT. Bintang  Selatan. Jurnal.

 

Analisa Dan Perancangan Website Tes Psikologi (Study Kasus Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Jambi)

Analisa Sistem tes psikologi yang dirancang yaitu berbasis website dan dapat diakses secara online bisa dikatakan lebih efektif dan efisien...