Analisa Sistem tes psikologi yang dirancang yaitu berbasis website dan dapat diakses secara online bisa
dikatakan lebih efektif dan efisien. Berikut beberapa referensi yang berkaitan dengan judul penelitian
yaitu sebagai berikut:
1. Jurnal yang ditulis oleh Andri Firdaus, pada tahun 2013 yang berjudul “Aplikasi Psikotes Berbasis
Web( Studi Kasus : Lembaga Psikologi Bina Darma Palembang)”. Dalam sistem ini Website ini
bertujuan untuk memudahkan dan memberikan gambaran umum tentang tes kepribadian dan
psikotes, pada saat menghadapi tes yang sesungguhnya, di perusahaan yang ingin dilamar.Selain itu,
Administrator juga dapat memilih tes-tes apa saja yang ingin dikeluarkan sesuai dengan
kebutuhan.Website ini bertujuan untuk memudahkan peserta dalam mengerjakan tes, serta
memudahkan Administrator dalam mengelola tes dan soal untuk menyelenggarakan psikotes [18].
2. Inayah Kurniawati fakultas tekni universitas negeri semarang, pada tahun 2015 yang berjudul
“Aplikasi Tes Psikologi “Hotest” Dengan Menerapkan Alat Ukur SDS (Self-Directed Search)”
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan tes yang dikomputerisasikan diantaranya
adalah semua tes tidak bisa diterapkan dalam komputer terutama dalam pengambilan point
perfomansi yaitu tidak dalam bentuk multiple choice tetapi dari psikiater langsung karena dalam
penskoran harus melihat kondisi responden secara langsung. Permasalahan lain dalam pembuatan
tes yang dikomputerisasikan adalah terkait akurasi dalam penafsiran skor yang disesuaikan dengan
model tes yang dilakukan. Beberapa permasalahan tersebut menjelaskan bahwa dalam pembuatan
tes yang dikomputerisasikan harus memperhatikan etika dalam pembuatannya. Dalam arti,
penggunaan dan pembuatan tes-tes psikologi harus dikendalikan. Permasalahan lain dalam
pembuatan aplikasi psychological testing adalah tes harus lengkap dengan security dan tetap dalam pengawasan seorang ahli. Tes psikologi berbasis online tidak memiliki keamanan yang terjamin.
Kecurangan sangat mungkin terjadi dan mudah untuk dilakukan. Isi dapat dengan mudah ditangkap
dan disebarluaskan. Masalah etika tersebut disebabkan karena tes secara online disajikan dengan
keamanan yang relatif kecil bahkan tidak ada sama sekali. [13].
Untuk itu sebagai bahan perbandingan dari kedua kajian pustaka tersebut, pemanfaatan layanan internet
dengan server menggunakan aplikasi berbasis website yang ada dalam sistem informasi universitas negeri Jambi
Kamis, 31 Oktober 2019
Kamis, 10 Oktober 2019
SIM
Pengertian Informasi
Informasi dapat
diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya
informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung
kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat
dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi
dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber
daya yang dapat memberikan dampak buruk bagi perusahaan. Sistem informasi
manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya
terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status dan sebagainya.
Sistem informasi manajemen yang berkembang telah menyebabkan terjadinya
perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan
oleh manajemen baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan
pada semua jenjang. Perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan-perubahan
peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk
selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat
digunakanya dalam proses pengambilan keputusan (Bernandes, D. Honggo, H. Dewi.
2012).
Teknologi informasi
banyak membawa perubahan dalam organisasi dan proses bisnis. Teknologi
informasi merupakan suatu kebutuhan bagi organisasi yang dapat membantu kinerja
organisasi dan individu. Sistem informasi akan membantu perusahaan untuk
menyajikan laporan keuangan ke dalam bentuk informasi yang akurat dan terpercaya,
sehingga banyak pihak yang memanfaatkan sistem informasi akuntansi untuk
mencapai keunggulan bagi perusahaan. Sistem informasi adalah komponen dan
elemen dari suatu organisasi yang menyediakan informasi bagi pengguna dengan
pengolahan peristiwa keuangan (Zare, 2012).
TUJUAN SISTEM INFORMASI
Tujuan dari sistem
informasi adalah menghasilkan informasi. Informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Untuk dapat berguna maka
informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut: tepat kepada orangnya
atau relevan, tepat waktu dan tepat nilainya atau akurat. Keluaran yang tidak
didukung oleh tiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang
berguna. Untuk menjadi sistem informasi, maka hasil dari sistem itu harus berupa
informasi yang berguna, yaitu harus memenuhi ketiga kriteria: relevan, tepat
waktu dan akurat (Usman, 2000).
Semua organisasi
membutuhkan aliran informasi yang membantu manajer untuk mengambil bermacam
keputusan yang dibutuhkan. Aliran informasi ini diatur dan diarahkan dalam
suatu sistem informasi. Sistem informasi berperan dalam proses pengambilan
keputusan operasional harian sampai perencanaan jangka panjang. Sebelum
komputer ada, sistem informasi sudah menjadi kebutuhan organisasi. Ini berarti sistem
informasi tidak selamanya berbasis komputer. Namun dengan berkembangnya fungsi
komputer, sistem informasi saat ini umumnya didukung penuh oleh komputer.
Sistem informasi organisasi digunakan untuk mendukung aktifitas-aktifitas
organisasi berkembang dari masa ke masa. Tingkat keterlibatan sistem informasi
organisasi makin lama makin luas makin dalam.
PENTINGNYA
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Menurut Purnama Chandam (2016) Keberhasilan
suatu organisasi dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada kemampuan
orang yang mengelola organisasi tersebut. Manajemen sebagi suatu metode yang
mengatur, mengelola organisasi dapat diartikan sebagai seni melaksanakan
sesuatu melalui orang. Jika manajemen suatu organisasi baik maka akan
meningkatkan kemakmuran suatu negara.
Dalam menjalankan tugasnya, para manajer
memerlukan informasi, karena adanya perbedaan tugas maka informasi yang
diperlukan juga akan berbeda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh adanya periode
waktu, tingkat ketidakpastian, tipe informasi, dasar kebutuhan informasi dan
bentuk pelaporan. Sehingga dapat dikategorikan bahwa informasi adalah salah
satu jenis sumberdaya utama, dan termasuk dalam kategori sumberdaya konseptual.
Jenis sumberdaya utama lainnya, dalam
kategori sumberdaya fisik, yaitu; manusia, material, mesin (termasuk fasilitas
dan energi) dan uang. Sumberdaya fisik yang berada pada organisasi biasanya
terbatas dan bisa habis atau punah. Sedangkan sumberdaya informasi bersifat
“tidak” akan pernah habis. Sehingga semua sumberdaya, baik fisik maupun
konseptual harus disinergikan. Oleh karena itu tugas dari manajer adalah
mengarahkan penggunaan semua sumberdaya agar dapat dimanfaatkan secara efektif.
Sebagai
tindak lanjut dari tugas manajer tersebut, maka perlu adanya usaha penataan
sumberdaya (Manajemen Sumberdaya) termasuk didalamnya manajemen informasi,
yakni :
·
Sumber daya harus disusun sedemikian rupa
sehingga setiap saat diperlukan dapat segera dimanfaatkan, perlu dilakukan
modifikasi
·
Sumber daya harus dimanfaatkan semaksimal
mungkin
·
Sumber daya harus selalu diperbarui
Manajer memastikan bahwa data mentah yang
diperlukan terkumpul dan kemudian diproses menjadi informasi yang berguna.
Kemudian manajer memastkan bahwa orang yang layak dalam organisasi menerima
informasi tersebut dalam bentuk yang tepat pada saat yang tepat sehingga
informasi tersebut dapat dimanfaatkan. Akhirnya manajer membuang informasi yang
tidak berguna lagi dan menggantikannya dengan informasi yang terkini dan
akurat. Seluruh aktivitas tersebut (memperoleh informasi, menggunakannya
seefektif mungkin dan membuangnya pada saat yang tepat, disebut sebagai
manajemen informasi.
Munculnya paradigma baru yaitu berupa
informasi yang termasuk dalam sumber daya utama organisasi akan mendorong usaha
terhadap manajemen informasi. Perhatian terhadap Manajemen Informasi tersebut
antara lain disebabkan oleh :
·
Peningkatan kompleksitas kegiatan bisnis
·
Pengaruh ekonomi internasional;
Perusahaan-perusahaan besar atau kecil semua terkena pengaruh ekonomi yang
dapat bersumber dari belahan dunia manapun. Pengaruh tersebut terlihat pada
nilai relatif mata uang tiap negara.
·
Persaingan tingkat dunia (globalisasi);
persaingan tidak lagi terjadi dalam wilayah geografisnya, nampak pada nilai
impor dari luar negeri. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya perjanjian antar
negara berupa APEC, AFTA, WTO, dan lain-lain.
·
Peningkatan kompleksitas teknologi;
berbagai macam teknologi dalam kehidupan ini telah banyak diterapkan – bar code
scanners di pasar swalayan, sistem pemesanan penerbangan, automated teller
machine (ATM), closed circuit television (CCTV) di gedung-gedung parkir, dll.
·
Waktu yang terbatas; semua tahap operasi
bisnis saat ini dilaksanakan dengan lebih cepat daripada sebelumnya. Sehingga
muncul aktivitas pemasaran secara jarak jauh melalui telepon (telemarketing)
maupun internet (e-commerce). Selain itu dijumpai pula penjadualan pengiriman
material produksi agar tiba tepat waktu (just in time).
·
Kendala sosial; pada kenyataan terdapat
produk dan jasa yang tidak diinginkan oleh masyarakat. Hal tersebut disebabkan
oleh adanya keputusan bisnis yang hanya didasarkan pada factor-faktor ekonomis
dengan mengabaikan perhatian atau pertimbangan terhadap keuntungan dan biaya
sosial. Misalnya aktivitas perluasan pabrik, pembuatan produk baru, tempat
penjualan baru, dan aktivitas serupa lainnya harus juga mempertimbangkan.
·
Peningkatan kemampuan komputer, manajemen,
data, dan komunikasi.
TREN MANAJEMEN DATA
v Ditinjau
Dari Segi Manajemen
File
management dan organization hanya untuk satu aplikasi tertentu untuk beberapa aplikasi untuk corporate data files (diperlukan
database sistems) perlu dibuat data dictionary, bukan hanya sekedar data
definitions.
v Ditinjau
Dari Segi Pengelolaan Data
Terjadi
Pergeseran model pengolahan data, yang tadinya dilakukan secara tersentralisasi
(terpusat) kini menjadi pengolahan data terdesentralisasi atau pengolahan
terdistribusi. Artinya setiap komputer yang terhubung pada jaringan dapat
melakukan pengolahan data sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
v Ditinjau
Dari Segi Asal Data
Berdasarkan
asal data yang akan diolah, yang kebanyakan berasal dari data internal kini
bergeser dengan melibatkan data eksternal.
v Ditinjau
Dari Segi Data
·
Pengolah data dilakukan berdasarkan data yang dikumpulkan sehingga
menghasilkan informasi. Dengan perkataan
lain, yang dulunya hanya melakukan pertukaran data antar organisasi atau unit
organisasi, terus meningkat menjadi pertukaran informasi (yang merupakan hasil
pengolahan dari data). Selanjutnya bergerak menjadi pengolahan yang berbasis
ilmu pengetahuan atau sistem pakar (knowledge
sistems atau expert sistems) sehingga akan menjadi intellectual capital.
v Ditinjau
dari Luas Cakupan
·
Penyebaran dan sumber informasi yang
diolah dimanfaatkan dan berasal lingkungan internal organisasi (bersifat
Internal organization). Hal tersebut terus mengalami pergeseran ke arah antar
organisasi (bersifat Inter organization). Sehingga konsep pengembangan sistem
informasi akan berbasis komunikasi selain berbasis komputer
(Communication-based information sistem).
v Ditinjau
dari Infrastruktur
·
Adapun infrastruktur yang digunakan akan
bergerak dari berbentuk Mainframe kearah infrastruktur berbasis Network.
v Ditinjau
dari Pemanfaatan Teknologi
Dengan
terus berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi maka penerapan sistem
informasi berbasis komputer dan komunikasi (Information and Communication
Technology - ICT) akan terus bergerak dari konsep jaringan setempat (Local Area
Network - LAN) kea rah Jaringan yang sangat luas (Wide Area Network - WAN).
Dengan demikian aplikasi yang diterapkan akan berbasis web.
Selain
itu media komunikasi yang digunakan juga akan terus berubah, yang tadinya
menggunakan media kabel (Cabling) kini bisa menggunakan media tanpa kabel
(wireless).
v Ditinjau
dari Peralatan yang Terhubung
Berawal
dari komunikasi konvensional yang hanya memanfaatkan peralatan telekomunikasi
saja (misalnya telepon, fax) kini bisa dikombinasikan dengan pemanfaatannya
dengan menggunakan juga media Komputer sekaligus (misalnya e-mail, pertukaran
data, dll) serta juga dengan penambahan peralatan lain yang ada komponen
komputer / microprocessor (computer-based equipment)
Peranan
Sistem Informasi Manajemen
Pada
awalnya, pemakai output komputer pada perusahaan adalah pegawai administrasi di
bagian akuntansi, yang komputernya melaksanakan aplikasi seperti pembayaran
gaji pegawai, pengelolaan persedian (inventory control), dan penagihan. Sebagian
informasi juga disediakan bagi para manajer, tetapi hanya sebagai output
tambahan dari aplikasi akuntansi.
Gagasan
untuk menggunakan komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM) merupakan
suatu terobaosan besar, karena menyadari bahwa para manajer memerlukan
informasi untuk pemecahan masalah. Ketika perusahaan-perusahaan menjangkau
konsep SIM, mereka mulai mengembangkan berbagai aplikasi yang secara khusus
diarahkan untuk mendukung manajen. Namun, bukan hanya manajemen yang memperoleh
manfaat dari penerapan SIM. Nonmanajer dan staf ahli juga menggunakan
outputnya. Selain itu juga dimanfaatkan oleh para pemakai yang berada di luar
perusahaan, yaitu para pelanggan akan menerima faktur dan laporan transaksinya,
para pemegang saham akan menerima cek deviden, dan pemerintah akan menerima
laporan pajak. Dengan demikian secara ringkas para pengguna dan pelaku sistem
informasi meliputi: manajer, non-manajer dan orang dan unit organisasi yang ada
dalam organisasi dan lingkungannya.
Dalam
pembahasan pada materi SIM, yang akan dibahas lebih lanjut adalah para pelaku
dan pemakai dari kelompok manajer. Keberadaan manajer bisa kita saksikan ada di
mana-mana diberbagai tingkat dan dalam berbagai bidang fungsional pada
perusahaan.
Manajer
Dijumpai pada Semua Jenjang, sesuai dengan tingkatan manajemen, yaitu :
a. Tingkat
Perencanaan Strategis (Strategic planning level) adalah merupakan manajer pucak
organisasi. Mereka mempunyai pengaruh atas keputusankeputusan yang diambil pada
seluruh organisasi selama beberapa tahun mendatang. Istilah lain yang digunakan
yakni eksekutif.
b. Tingkat
Pengendalian Manajemen (Management control level) adalah merupakan manajer
tingkat menengah, yang memiliki tanggung jawab untuk merubah rencana menjadi
tindakan dan memastikan agar tujuannya tercapai.
c. Tingkat
Pengendalian Operasional (Operational conrol level) adala merupakan manajer
tingkat bawah, yang bertangung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah
ditetapkan oleh para manajer ditingkat yang lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Bernandes,
Daniel. Honggo, Henky. Dewi. (2012). Sistem Informasi Manajemen
Pada
PT. Bintang Selatan. Jurnal.
Langganan:
Postingan (Atom)
Analisa Dan Perancangan Website Tes Psikologi (Study Kasus Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Jambi)
Analisa Sistem tes psikologi yang dirancang yaitu berbasis website dan dapat diakses secara online bisa dikatakan lebih efektif dan efisien...
-
Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila melihatnya atau merasakannya. Keindahan dapat meliputi...