Internet Addiction diartikan Kimberly S. Young sebagai sebuah sindrom yang ditandai dengan menghabiskan sejumlah waktu yang sangat banyak dalam menggunakan internet dan tidak mampu mengontrol penggunaannya saat online. Orang-orang yang menunjukkan sindrom ini akan merasa cemas, depresi, atau hampa saat tidak online di internet.
H. M. Orzack mendefinisikan internet addiction disorder sebagai kelainan yang muncul pada orang yang merasa bahwa dunia maya (virtual reality) pada layar komputernya lebih menarik daripada dunia kenyataan hidupnya sehari-hari. Jadi kecenderungan internet addiction disorder (iad) adalah tendensi untuk mengalami gangguan dalam penggunaan internet yang bersifat patologis. Ditandai dengan ketidakmampuan individu untuk mengontrol waktu berinternet, merasa dunia maya lebih menarik dibandingkan kehidupan nyata, dan mengalami gangguan dalam hubungan sosialnya.
Contoh kasus pada internet addiction disorders ini pada zaman sekarang anak usia belasan tahun hampir setengahnya bermain game online setiap hari. Hal itu dapat berdampak pada aspek pendidikan, kesehatan, dan interaksi sosial nya. Seorang pakar psikologi di Amerika mengungkapkan bahwa sekitar 6% dari pengguna internet mengalami ketergantungan game online. Gamer mengalami gejala yang sama dengan ketergantungan obat bius, yaitu lupa waktu dalam bermain game online. Kebanyakan orang yang ketergantungan game online ini dikarenakan menemukan kepuasan dalam permainan yang tidak mereka temukan di dunia nyata. Efek dari game online juga menyebabkan terjadi nya penurunan fungsi otak.
Seorang peneliti dari Tokyo’s Nihon University pada tahun 2007 mengatakan bahawa seorang gamer seringkali menunjukkan sikap mudah marah, kurang berkonsentrasi, dan mengalami gangguan sosialisasi.
Secara psikologis efek keseringan bermain game atau komputer bagi remaja hanya mendorong mereka enjoy bermain sendiri tanpa adanya interaksi dengan teman kelompok nya.
Di Indonesia, fenomena bermaingame sudah banyak melibatkan remaja. Game online mendapatkan sambutan yang luar biasa, terutama bagi remaja. Pengguna game online di Indonesia untuk produ
Di Indonesia, fenomena bermain game sudah banyak melibatkan remaja. Game online mendapatkan sambutan yang luar biasa, terutama bagi remaja. Hal ini juga dapat dilihat dari pengunjung rental game online yang di dominasi oleh remaja SMP dan SMA. Remaja dengan seragam sekolah biasa banyak terlihat memenuhi rental internet sebelum maupun setelah pulang sekolah. Tidak sedikit pula remaja SMP yang ikut larut dalam permainan game online, bahkan mereka rela menghabiskan uang jajannya untuk menikmati fasilitas permainan yang tersedia dalam game online. Biasanya mereka menghabiskan sebagian besar waktunya hanya untuk bermain game dan tidak menghiraukan aktivitas lain yang penting seperti makan, minum atau belajar. Pada pagi, siang, sore, bahkan larut malam, para remaja terlihat asyik untuk bermain game online.
Penggunaan fasilitas komputer yang terlalu berlebihan dan tidak proporsional bisa mengarahkan pada tingkah laku adiktif. Hal ini dipetegas oleh beberapa penelitian yang mengatakan bahwa penggunaan fasilitas internet relay chat (irc), Massively Multiplayer Online Role Playing Games (MMORPG) dan email memberikan konstribusi yang luas bagi kemunculan adiksi. Terutama bagi MMORPG, penggunaan fasilitas komputer untuk tujuan online game ternyata bisa mengarahkan pada tingkah laku adictive yang cukup potensial setelah fasilitas chat room.
Penelitian mengenai akibat dari penggunaan teknologi komputer diawali oleh penelitian yang membahas fenomena internet addiction dan kini mulai mengkaji fenomena online game. Beberapa peneliti menyebutkan adanya masalah-masalah yang mungkin muncul dari aktifitas bermain online game yang berlebihan, masalah tersebut adalah isolasi sosial, kehilangan kontrol atas waktu dan mengalami kesulitas dalam hal akademis, pendidikan sekolah, relasi sosial, pernikahan, finansial, tampilan kerja, kesehatan, dan fungsi-fungsi kehidupan sehari-hari yang vital.
Nama: Nahdah Salsabila
NPM: 15516289
Mata Kuliah: Psikologi & Teknologi Internet
Dosen: Maria Chrisnatalia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar