·
Menurut Myeris dan Sarwono (2002),
perilaku prososial adalah hasrat untuk menolong orang lain tanpa memikirkan
kepentingan sendiri. Perilkau prososial dapat dimengerti sebagai perilaku yang
menguntungkan oranglain.
·
Menurut O. Sears. Peplau, dan Taylor, perilaku
prososial mencakup kategori yang lebih luas. Segala bentuk tindakan yang
dilakukan atau direncanakan untuk menolong orang lain, tanpa memperdulikan
motif-motif si penolong.
·
Menurut Edwin P Holiander, perilaku
prososial adalah segala bentuk tindakan positif yang diberikan pada orang lain
tanpa keinginan untuk memperoleh imbalan untuk kepentingan diri sendiri.
·
Menurut David O.Sears. dkk, perilaku
prososial merupakan tindakan sukarela yang dilakukan sesorang atau sekelompok
orang untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan apa pun atau
perasaan telah melakukan kebaikan.
·
Menurut Robert A. Baron dan Donn Byrne
(2004) mengungkapkan bahwa perilaku prososial dapat didefinisikan sebagai
perilaku yang memiliki konsekuensi positif orang lain.
Dampak Negatif Pada Prososial Dalam
Internet
1. Anti
sosial : Bsikap seseorang yang secara sadar atau tidak sadar, tidak dapat
menyesuaikan diri dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial dalam masyarakat.
Tidak banyak berbaur dengan masyarakat di sekitarnya.
2. Pornografi
: Pornografi adalah penggambaran tubuh manusia atau perilaku seksual manusia
dengan tujuan membangkitkan rangsangan seksual, mirip, namun berbeda dengan
erotika. Karena kecanggihan teknologi sekarang dan mudahnya mengakses internet
dengan sekejap mata banyak yang menggunakan kecanggihan terknologi ini kepada
hal yang negatif. Seperti contohnya, pornografi banyak anak anak kecil yang
belum cukup umur yang sudah bebas mengakses situs porno di internet.
3. Gambling
: Perjudian (gambling) dalam kamus Webster didefinisikan sebagai suatu kegiatan
yang melibatkan elemen risiko. Dan risiko didefinisikan sebagai kemungkinan
terjadinya suatu kerugian. Sementara, Robert Carson & James Butcher (1992)
dalam buku Abnormal Psychology and Modern Life, mendefinisikan perjudian
sebagai memasang taruhan atas suatu permainan atau kejadian tertentu dengan
harapan memperoleh suatu hasil atau keuntungan yang besar. Apa yang
dipertaruhkan dapat saja berupa uang, barang berharga, makanan, dan lain-lain
yang dianggap memiliki nilai tinggi dalam suatu komunitas. Gambling disebut
juga perjudian atau taruhan dari uang. Atau sesuatu dari bahan nila pada sebuah
peristiwa dengan hasil yang tidak pasti dengan tujuan utama untuk memenangkan
uang tambahan atau barang materi, yang mana perjudian tidak hanya dilakukan
secara konfesional akan tetapi banyak terdapat pada dunia cyber yang berskala
global. Banyak sekali gambling-gambling yang terjadi di dunia maya ini.
4. Deinviduasi
: Suatu proses hilangnya kesadaran individu karena melebur di dalam kelompok
atau bisa dikatakan sebagai pikiran kolektif. Deindividuasi (Diener : 1980),
yaitu merupakan penggantian identitas pribadi oleh identitas kelompok. Mencakup
atas hilangnya tanggung jawab pribadi dan meningkatnya kepekaan atas tindakan
kelompok.
Dampak
Positif Pada Prososial Dalam Internet
1. Empati
: Kemampuan seseorang untuk merasakan emosi yang sama sesuai dengan emosi yang
dirasakan oleh orang lain. Reaksi empati yaitu kapasitas untuk berbagi perasaan
dengan orang lain, dan kognitif yang mempunyai arti kemampuan untuk memahami
perasaan dan perspektif orang lain, dan ke dua hal ini tidak dapat terpisahkan.
Empati terdiri dari beberapa komponen, seperti kemampuan mengenali, mengambil
perspektif, dan merespon emosi orang lain.
Empati merupakan faktor penting dalam meningkatkan perilaku positif terhadap
orang lain. Perilaku positif dalam hal ini adalah perilaku yang bermanfaat bagi
orang lain yang membutuhkannya, dan salah satu perilaku positif adalah perilaku
prososial.
Sebagaimana Roberts dan Strayer (1996)
mengatakan bahwa empati mempunyai peran yang sangat penting terhadap perilaku
positif seperti perilaku prososial. Orang yang berempati mampu mengambil posisi
pada bagian psikologis orang lain dan untuk berperilaku dalam konteks sosial
atau membantu. Seseorang yang berempati akan menjadi lebih pengertian, penuh kepedulian
atau berbagi. Seseorang yang berempati digambarkan sebagai orang yang toleran, mampu
mengendalikan diri, ramah, serta bersifat humanistik atau berbagi. Seseorang
dengan kemampuan empati yang tinggi lebih cenderung tidak bersikap agresif dan
rela terlibat dalam perilaku prososial.
2. Kedemokratisan
Pola Asuh Orangtua : Pada penerapannya orangtua memberikan dorongan kepada anak
agar dapat mandiri, dan disiplin dengan cara memberikan aturan terhadap anak
namun dalam batas-batas tertentu. Aturan ditetapkan untuk hal yang sifatnya
prinsip dengan tetap memberikan dukungan, cinta, kasih sayang, dan kehangatan
pada anak. Selain dengan pemberian aturan, orangtua juga memonitor dan
menjelaskan standar yang diinginkan oleh orangtua tanpa membatasi ruang gerak
anak namun orangtua tetap bersikap rasional serta berkomunikasi dengan anak.
Kedemokratisan pola asuh orangtua diterapkan dengan memberikan perhatian dan
motivasi, sehingga anak akan lebih berani untuk mengembangkan kreativitasnya
tanpa harus takut dikritik kemudian anak akan dapat melakukan penyesuaian diri
terhadap fungsi sosial yang layak dan dapat diterima. Pada kedemokratisan pola
asuh orangtua terdapat aspek kontrol yang berdampak positif bagi anak; seperti
anak terbiasa menampakkan perilaku prososial, hal ini dikarenakan anak terbiasa
dikontrol atau dibiasakan dengan perilaku yang positif seperti menolong atau
peduli terhadap orang lain. Dampak lain kedemokratisan pola asuh orangtua
adalah anak cenderung mempunyai keinginan kooperatif sebagai refleksi dari
prososial. Seseorang yang mempunyai rasa hormat, kepatuhan pada peraturan dapat
membuat individu tersebut mengembangkan sikap kerja sama sebagai wujud dari prososial
sehingga nyaman dalam berinteraksi dengan orang lain.
Nama: Nahdah Salsabila
NPM: 15516289
Mata Kuliah: Psikologi & Teknologi Internet
Dosen: Maria Chrisnatalia
https://nahdahsalsabilaaa.blogspot.co.id/2018/04/interaksi-interpersonal_29.html
https://nahdahsalsabilaaa.blogspot.co.id/2018/04/plagiat-dalam-internet.html
https://nahdahsalsabilaaa.blogspot.co.id/2018/04/interaksi-interpersonal_29.html
https://nahdahsalsabilaaa.blogspot.co.id/2018/04/plagiat-dalam-internet.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar